Waspada Macet di Kudus saat Arus Mudik Lebaran 2024, Ini Jalur Alternatifnya

KUDUS, Lingkarjateng.id Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Kudus telah memetakan daerah potensi kemacetan dan rawan kecelakaan selama arus mudik lebaran 2024.

Kepala Dishub Kabupaten Kudus, Catur Sulistiyanto, mengatakan jumlah pemudik tahun ini diprediksi mengalami kenaikan 15 persen dibanding tahun sebelumnya. Oleh karena itu, pihaknya menyiapkan sejumlah kebijakan untuk untuk mengantisipasi titik kemacetan dan rawan kecelakaan.

“Ruas jalan dalam kota yang berpotensi macet saat arus mudik lebaran ada lima titik, dan ruas jalan pantura ada tiga titik,” ujar Catur, Kamis, 4 April 2024.

Potensi kemacetan saat arus mudik lebaran 2024 di ruas jalam dalam kota meliputi kawasan Pasar Kliwon (Jalan Jenderal Sudirman), Pasar Bitingan (Jalan Mayor Basuno), ADA Swalayan (Jalan Kudus-Jepara), Simpang Empat Jember, dan kawasan Menara Kudus.

“Kalau untuk di ruas jalan pantura yakni meliputi simpang empat Krawang, simpang empat Sumber dan simpang tiga Bulung,” sebutnya.

Dishub Kudus juga sudah menyiapkan jalur alternatif apabila di wilayah pantura tersebut mengalami kemacetan.

Jika dari arah Pati mengalami kemacetan, masyarakat bisa melalui jalur alternatif ke Simpang Tiga Pladen, Simpang Tiga Terban, Simpang Tiga Bulungcangkring, lalu Simpang Empat Jepang.

Sementara jika kemacetan terjadi dari arah Semarang, masyarakat bisa memilih rute sebaliknya. Yakni Simpang Empat Jepang, Simpang Tiga Bulungcangkring, Simpang Tiga Terban, lalu Simpang Tiga Pladen. 

“Langkah penanganan jika terjadi kemacetan yakni dengan mencarikan Jalur Alternatif ke arah Semarang atau Pati lalu membuat pengaturan Parkir On Street di pusat perbelanjaan,” terangnya.

Jalur alternatif yang telah disiapkan tersedia hanya untuk kendaraan pribadi. Sedangkan kendaraan berukuran besar tetap harus melalui jalur utama.

Dishub Kudus pun sudah menyiapkan penunjuk jalan bagi pemudik yang hendak melalui jalur alternatif. Jalur alternatif tersebut nantinya juga disiapkan di setiap titik agar pemudik tidak kebingungan melewatinya.

“Kami memang baru mempersiapkan rambunya, mengingat arus mudik Lebaran diperkirakan mulai 5 April 2024 nanti,” ucapnya.

Upaya penanganan arus mudik lainnya yakni dengan menempatkan petugas pengatur lalu lintas, pembinaan petugas parkir oleh satgas parkir dalam mengatur kendaraan yang parkir, serta patroli rutin yang dilakukan oleh Satgas Parkir Dinas Perhubungan pada lokasi-lokasi yang berpotensi timbul lonjakan pengguna parkir.

Kemudian, Dishub Kudus juga memetakan daerah rawan kecelakaan. Ada empat titik ruas jalan pantura yang diprediksi rawan kecelakaan saat arus mudik nanti.

Empat titik itu yakni Desa Payaman (Jalan Lingkar Timur), Jalan Pantura Kudus-Pati (Taman Bumi Wangi, Jekulo) taman Bumi Wangi, Jalan Pantura Kudus-Pati timur Polsek Jekulo, serta area PT Pura Barutama, Terban.

“Untuk mengantisipasi supaya tidak terjadi kecelakaan, kami melakukan pemasangan rambu hati-hati, pemasangan Warning Light serta pemasangan rambu himbauan rawan laka portable,” pungkasnya. (Lingkar Network | Nisa Hafizhotus. S – Lingkarjateng.id)