Blog

  • Open House di Pendopo, Bupati Sam’ani Komitmen Layani Warga Kudus

    Open House di Pendopo, Bupati Sam’ani Komitmen Layani Warga Kudus

    KUDUS, Lingkarkudus.com – Bupati dan Wakil Bupati Kudus, Sam’ani Intakoris dan Bellinda Putri Sabrina Birton, menggelar kegiatan open house di Pendopo Kabupaten Kudus pada Senin, 31 Maret 2025.

    Acara open house tersebut dibuka untuk umum bagi masyarakat yang ingin ramah-tamah atau bersilaturahmi bersama Bupati dan Wakil Bupati Kudus.

    Dalam momen tersebut, Bupati Sam’ani Intakoris mengajak masyarakat untuk bisa bersama-sama memberikan perubahan bagi Kota Kretek agar lebih baik lagi.

    “Selamat datang di Kabupaten Kudus, kota yang sangat kita cintai, mari bersama membawa perubahan bagi Kudus yang lebih baik lagi,” ucapnya.

    Sam’ani juga menyampaikan selamat merayakan Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah ke seluruh masyarakat Kudus.

    “Selamat Hari Raya Idul Fitri, mohon maaf lahir dan batin, semoga Kudus lebih maju dan lebih baik ke depannya,” ujar Sam’ani.

    Selain itu, dalam momen penuh keberkahan tersebut, Sam’ani punya harapan untuk membawa Kabupaten Kudus lebih sejahtera. Dia berjanji akan berkomitmen memberikan layanan terbaik dan bekerja sepenuh hati kepada masyarakat.

    “Saya dan Mbak Bellinda akan melayani sepenuh hati sampai masyarakat Kudus sejahtera,” ucapnya.

    Slain agenda silaturahmi, open house di hari pertama Idul Fitri 1446 Hijriah itu juga menyediakan makan gratis dan pemeriksaan kesehatan gratis. Sekitar 750 porsi bakso, hidangan gembol pleret, pisang hingga kacang rebus turut diserbu para tamu. (Lingkar Network | Nisa Hafizhotus S. – Lingkarkudus.com)

  • Open House di Pendopo, Bupati Kudus Sambut Masyarakat dengan Hangat

    Open House di Pendopo, Bupati Kudus Sambut Masyarakat dengan Hangat

    KUDUS, Lingkarkudus.com – Suasana hangat penuh kebersamaan terasa dalam acara open house yang digelar di Pendopo Kabupaten Kudus, Senin, 31 Maret 2025. 

    Acara yang dimulai sejak pukul 09.00 WIB ini berlangsung dengan lancar, dihadiri oleh masyarakat yang ingin bersilaturahmi langsung dengan Bupati Kudus, Sam’ani Intakoris, dan Wakil Bupati Kudus.

    Dalam kesempatan tersebut, Bupati Sam’ani menyampaikan rasa syukurnya atas kelancaran acara. 

    Ia juga menegaskan komitmennya untuk terus memajukan Kudus dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

    “Alhamdulillah acara open house di sini berjalan lancar. Saya berpesan agar ke depannya Kudus harus lebih maju dan lebih baik,” kata Sam’ani di Pendopo Kudus, Senin, 31 Maret 2025.

    Ia berkomitmen untuk bekerja dengan sungguh-sungguh demi kesejahteraan masyarakat. 

    “Terima kasih kepada warga yang hadir. Kami menyambut masyarakat yang datang ke Kudus, kota yang kita cintai,” tambah Sam’ani.Bupati Sam’ani juga mengumumkan bahwa open house serupa akan kembali digelar pada 9 April mendatang.  

    “Hari ini masih banyak masyarakat yang mudik dan belum sempat hadir. Oleh karena itu, open house akan dibuka lagi tanggal 9 April untuk para ASN dan masyarakat,” ujarnya

    Tak hanya sebagai ajang silaturahmi, open house ini juga menyediakan layanan kesehatan gratis bagi masyarakat. 

    Kepala Dinas Kesehatan Kudus, Andini Aridewi, menyampaikan bahwa pihaknya menghadirkan cek kesehatan gratis yang disediakan oleh dua puskesmas, yaitu Puskesmas Dawe dan Puskesmas Wergu Wetan.

    “Layanan kesehatan ini ditujukan bagi masyarakat yang tidak memiliki kesempatan untuk memeriksakan kesehatannya di hari biasa. Pemeriksaan ini gratis dan tanpa batasan kuota,” jelas Andini.

    Salah satu warga yang hadir, Nuryanto, mengapresiasi penyelenggaraan open house ini. Menurutnya, acara ini mempererat hubungan antara pemerintah dan masyarakat.

    “Alhamdulillah, open house kali ini bisa menyatukan jajaran pemerintah dan masyarakat agar silaturahmi tetap terjaga dengan baik,” pungkas Nuryanto.(Lingkar Network | Mohammad Fahtur Rohman – Lingkarkudus.com)

  • Masjid di Jalur Pantura Kudus Disiapkan Jadi Rest Area Pemudik

    Masjid di Jalur Pantura Kudus Disiapkan Jadi Rest Area Pemudik

    KUDUS, Lingkarkudus.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus bekerja sama dengan Dewan Masjid Indonesia (DMI), takmir, MUI, serta organisasi masyarakat keagamaan seperti NU dan Muhammadiyah untuk menyiapkan masjid di Jalur Pantura Kudus agar bisa digunakan sebagai rest area atau tempat istirahat bagi para pemudik.

    Bupati Kudus, Sam’ani Intakoris, menyampaikan pihaknya telah menyiapkan tempat istirahat bagi pemudik, termasuk pada masjid-masjid yang berada di Jalur Pantura di Kudus. Ia mengatakan, Kabupaten Kudus siap jadi titik bahagia pemudik.

    “Kabupaten Kudus siap jadi titik bahagia pemudik, dengan menyediakan berbagai fasilitas untuk kenyamanan pemudik,” terangnya pada Sabtu, 29 Maret 2025.

    Salah satu masjid besar yang bisa menjadi tempat istirahat para pemudik saat lebaran Idul Fitri yaitu Masjid Al-Munawwaroh yang berada di Kecamatan Jekulo. Bupati Kudus pun telah meninjau kelengkapan fasilitas di masjid tersebut.

    Sam’ani menyampaikan bahwa pemudik dapat istirahat di masjid tersebut setelah melaksanakan salat. Takmir masjid juga telah menyediakan air minum dan tempat tidur untuk istirahat pemudik.

    “Masjid siap menyambut pemudik dan bisa dijadikan rest area. Ini hasil kerja sama yang baik agar pemudik dapat beristirahat sebelum melanjutkan perjalanan,” ucapnya.

    Sam’ani pun sempat menyapa salah satu pemudik yang sedang beristirahat di Masjid Al-Munawwaroh.

    Pemudik bernama Muhammad Ridho tersebut merupakan mahasiswa Universitas Trunojoyo Madura yang akan mudik ke Pekalongan.

    “Mas Ridho beristirahat di masjid setelah perjalanan dari Lamongan jam 6 pagi tadi ya Mas. Saya lihat tadi sempat khataman Al-Quran,” jelasnya

    Muhammad Ridho, pemudik yang sedang beristirahat merasa nyaman dengan rest area yang disediakan takmir Masjid Al-Munawwaroh.

    Ia mengatakan masjid tersebut adalah rest area pertama setelah perjalanan dari Lamongan jam 6 pagi. Ia pun tak menyangka dapat bersua dengan Bupati Kudus.

    “Alhamdulillah nyaman. Tadi hanya berhenti sekali buat isi bensin di Rembang. Lalu istirahat di sini. Alhamdulillah bisa bertemu Pak Bupati Kudus,” ungkapnya. (Lingkar Network | Nisa Hafizhotus S. – Lingkarkudus.com)

  • Pabrik Kerupuk di Kudus Terbakar, Kerugian Ditaksir Capai Rp300 Juta

    Pabrik Kerupuk di Kudus Terbakar, Kerugian Ditaksir Capai Rp300 Juta

    KUDUS, Lingkarkudus.com – Sebuah rumah sekaligus pabrik kerupuk di RT 01 RW 04 Desa Pasuruan Lor, Kecamatan Jati terbakar pada Jumat, 28 Maret 2025 pukul 01.30 WIB.

    Kasi Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kudus, Ahmad Munaji, mengatakan kebakaran diduga bermula dari tungku masak yang belum mati sempurna. Kemudian merambat ke tumpukan kayu, minyak goreng, dan krupuk siap jual yang ada di sekitar tungku

    “Kejadian kebakaran ini merusak bangunan rumah dan pabrik kerupuk beserta isinya,” ucapnya.

    Munaji menyebutkan kerugian akibat kejadian ini diperkirakan mencapai sekira Rp300 Juta. 

    Adapun kerusakan terjadi pada bangunan seluas 15 meter x 15 meter dan barang-barang yang ada di dalamnya.

    “Ada beberapa barang yang ikut terbakar seperti 2 unit sepeda motor, bahan baku produksi, perlengkapan masak, mesin oven dua unit, mesin produksi serta alat elektronik yakni 2 unit kulkas, 1 unit freezer dan satu televisi,” paparnya.

    Tempat produksi kerupuk yang terbakar itu milik Paimen (68) dan Suminah (60) yang merupakan warga RT 01 RW 04 Desa Pasuruan Lor, Kecamatan Jati.

    “Kronologi kejadian yakni pada pukul 01.30 WIB, cucu korban yang sedang tiduran di teras rumahnya melihat api di seputaran tungku masak. Kemudian, melaporkan ke orang tuanya dan meminta tolong ke tetangga sekitar untuk membatu memadamkan karna api semakin membesar,” terangnya.

    Selanjutnya, karena warga setempat kewalahan memadamkan api dengan cara manual, salah satu warga berinisiatif melaporkan kejadian tersebut ke Tim Damkar pada pukul 01.40 WIB.

    “Tim damkar tiba di lokasi untuk melakukan pemadaman dan pemutusan jalur titik api agar tidak meluas ke bangunan sekitar,” tambahnya.

    Api kemudian berhasil dipadamkan sekitar pukul 03.15 WIB. Proses pemadaman ini pun melibatkan lima unit mobil pemadam kebakaran. 

    “Kegiatan pemadaman dan pemutusan titik api dilakukan oleh Petugas Damkar dibantu TNI-Polri serta warga sekitar,” pungkasnya. (Lingkar Network | Nisa Hafizhotus. S – Lingkarkudus.com)

  • 334 KK Terdampak Banjir di Pasuruhan Lor Kudus Terima Bantuan Beras

    334 KK Terdampak Banjir di Pasuruhan Lor Kudus Terima Bantuan Beras

    KUDUS, Lingkarkudus.com – Sebanyak 334 Kepala Keluarga (KK) terdampak banjir di Dukuh Goleng, Desa Pasuruhan Lor, Kecamatan Jati, menerima bantuan sosial dari Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Tengah. 

    Bantuan berupa beras 10 kilogram per KK ini disalurkan melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kudus sebagai upaya meringankan beban warga.

    Kepala BPBD Kudus, Mundir, menjelaskan bahwa penyerahan bantuan ini merupakan bagian dari program distribusi bantuan untuk wilayah terdampak banjir di Kabupaten Kudus. 

    Sebelumnya, bantuan telah diberikan kepada warga di Sentrokalangan dan Kedungdowo.

    “Kegiatan ini adalah penyerahan bantuan sosial untuk masyarakat, dalam hal ini warga Dukuh Goleng, Desa Pasuruhan Lor, yang terdampak banjir di awal 2025. Ada 334 KK yang menerima bantuan beras 10 kilogram per KK,” kata Mundir, Kamis, 27 Maret 2025.

    Ia berharap bantuan ini dapat membantu warga yang terdampak bencana, terlebih menjelang Hari Raya Idul Fitri. 

    “Mudah-mudahan ini bisa bermanfaat, terutama dalam memenuhi kebutuhan mereka di bulan Ramadhan dan Idul Fitri. Tinggal di Gulang sedikit lagi yang belum tersalurkan,” tambahnya.

    Bupati Kudus, Sam’ani Intakoris, turut hadir dalam penyerahan bantuan tersebut. Ia menyampaikan permohonan maaf atas keterlambatan distribusi bantuan dan menegaskan bahwa pemerintah terus berupaya hadir untuk masyarakat terdampak.

    “Pemerintah hadir, mohon maaf bantuan agak telat sedikit. Walaupun berasnya hanya 10 kilogram per KK, mudah-mudahan bisa bermanfaat untuk keluarga. Terima kasih kepada BPBD dan camat yang sudah membantu menjembatani penyaluran bantuan ini. Ini sebagai bentuk perhatian kita semua,” ujar Sam’ani.

    Salah satu warga Dukuh Goleng, Surijan mengungkapkan rasa syukur atas bantuan yang diberikan. 

    Ia menyatakan bahwa banjir merupakan bencana tahunan di wilayahnya, sehingga bantuan seperti ini sangat membantu mereka.

    “Syukur Alhamdulillah, terima kasih kepada pemerintah. Ini sangat bermanfaat untuk kebutuhan sehari-hari. Per KK dapat 10 kilogram, bisa cukup untuk sekitar delapan hari,” kata Surijan.

    Menurutnya, hampir setiap tahun Dukuh Goleng mengalami banjir, sehingga harapan warga adalah agar bantuan seperti ini dapat terus berlanjut. 

    “Goleng memang tempatnya musibah banjir, meskipun sebenarnya tidak ada yang ingin terkena musibah,” ujarnya.(Lingkar Network | Mohammad Fahtur Rohman – Lingkarkudus.com)

  • Pedagang Pasar Kliwon Kudus Keluhkan Tradisi Pungutan THR Jelang Lebaran

    Pedagang Pasar Kliwon Kudus Keluhkan Tradisi Pungutan THR Jelang Lebaran

    KUDUS, Lingkarkudus.com – Menjelang lebaran, dugaan pungutan liar (pungli) untuk tunjangan hari raya (THR) kembali mencuat di Pasar Kliwon, Kabupaten Kudus.

    Para pedagang diduga diminta memberikan uang sukarela kepada petugas keamanan pasar (satib), petugas kebersihan, dan kuli di Pasar Kliwon.

    Meskipun sudah menjadi tradisi tahunan, beberapa pedagang di Pasar Kliwon mengaku keberatan, terutama karena kondisi pasar yang sepi.

    Nominal yang diberikan bervariasi, mulai dari Rp 50 ribu hingga jutaan rupiah.

    Meskipun tidak ada tarif resmi, kebiasaan tersebut diduga telah berlangsung selama puluhan tahun.

    Sebagian pedagang menganggap hal itu wajar, sementara yang lain merasa terbebani.

    Jessi (41), salah satu pedagang di Pasar Kliwon, mengaku tidak keberatan karena merasa terbantu dengan keberadaan petugas selama ini.

    “Sudah hal wajar, dan saya juga merasa dibantu selama setahun ini, jadi sukarela membayarkan untuk THR,” ujarnya saat ditemui di Pasar Kliwon, Kudus, pada Rabu, 26 Maret 2025.

    Namun, pedagang lain, Indah, merasa keberatan dengan penarikan THR di tengah sepinya pasar.

    “Sudah pasar sepi, masih ada retribusi, sekarang ada pungutan ini lagi,” keluhnya.

    Menanggapi hal itu, Kepala Bidang Pengelolaan Pasar Dinas Perdagangan Kabupaten Kudus, Albertus Harys Yunanto, menegaskan bahwa praktik pemberian uang THR merupakan kebiasaan pedagang yang menyisihkan uang untuk petugas, bukan pungutan resmi.

    “Itu sudah tradisi di Kliwon. Sebagian pedagang memang menyisihkan uangnya untuk kuli, petugas kebersihan, dan satib,” kata Harys saat dikonfirmasi melalui WhatsApp.

    Meski begitu, pihaknya telah mengingatkan para petugas satib agar tidak melakukan penarikan THR dari pedagang.

    “Kami sudah mengingatkan satib untuk tidak melakukan tarikan ke pedagang tahun ini,” tegasnya.

    Harys juga mengungkapkan bahwa ada sekitar 16 petugas satib yang berjaga di Pasar Kliwon, namun mereka tidak mendapatkan THR dari dinas, kecuali yang berstatus pegawai negeri sipil (PNS).

    Ia meminta pedagang untuk segera melapor jika ada petugas yang melakukan pungutan secara paksa.

    “Jika ada petugas kami yang meminta secara paksa, laporkan saja, akan kami tindak,” pungkasnya. (Lingkar Network | Mohammad Fahtur Rohman – Lingkarkudus.com)

  • Mejobo Banjir, Bupati Kudus Upayakan Normalisasi Sungai dan Drainase

    Mejobo Banjir, Bupati Kudus Upayakan Normalisasi Sungai dan Drainase

    KUDUS, Lingkarkudus.com – Bupati Kudus, Sam’ani Intakoris, meninjau banjir di Desa Kesambi, Kecamatan Mejobo, Kabupaten Kudus, pada Selasa, 25 Maret 2025.

    Banjir di Mejobo tersebut terjadi akibat hujan deras sejak Senin malam, 24 Maret 2025, yang diperparah dengan limpasan air dari Sungai Piji dan Sungai Dawe. Sampah yang menyangkut di beberapa jembatan membuat air meluap hingga ke jalan.

    “Kita melihat langsung kondisi banjir. Air tidak sampai masuk ke rumah, tapi jalan-jalan tergenang. Ini akibat hujan deras sejak pukul 22.00 WIB dan limpasan dari parapet. Beberapa jembatan tersumbat sampah sehingga air meluap,” ujar Sam’ani.

    Dalam kunjungannya, Sam’ani berdiskusi dengan Camat Mejobo, Kapolsek, Dandim, dan masyarakat untuk mencari solusi.

    Sejumlah masukan muncul, seperti penggantian jembatan di Kesambi, pembelian alat berat jenis ekskavator long arm, serta peninggian saluran dan instalasi air.

    “Kita harus mengkaji secara matang. Dalam kondisi efisiensi anggaran, kita prioritaskan mana yang paling mendesak untuk dilakukan,” katanya.

    Sam’ani menyatakan bahwa Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus akan mengutamakan normalisasi aliran sungai untuk memastikan air mengalir lancar. Pemkab juga menggratiskan sewa alat berat untuk keperluan tersebut.

    “Alat milik Pemkab bisa digunakan, operasionalnya ditanggung desa. Kami akan koordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) agar normalisasi berjalan efektif,” tegas Sam’ani.

    Sam’ani juga menyoroti peran sampah dalam memperparah banjir.

    “Dari dulu sudah diingatkan, jangan buang sampah sembarangan. Desa sepanjang sungai harus bisa mengelola sampahnya dengan baik agar tidak menyumbat aliran air,” pungkasnya.

    Sementara itu, Camat Mejobo, Moch. Zaenuri, menambahkan bahwa tingginya curah hujan dan buruknya kondisi drainase menjadi faktor utama banjir.

    “Saluran drainase dan sungai tidak berfungsi maksimal karena ada pendangkalan dan tanggul jebol,” ujarnya

    Selain itu, kata dia, jembatan, saluran, dan jalan di Kesambi perlu diperbaiki. Normalisasi Sungai Pocehu dan pembangunan parapet di Temulus juga harus dilakukan.

    Banjir di wilayah Mejobo merendam jalan sepanjang 100-200 meter dengan ketinggian air 20-30 cm. Desa yang terdampak meliputi Golantepus, Mejobo, Temulus, dan Kesambi. (Lingkar Network | Mohammad Fahtur Rohman – Lingkarkudus.com)

  • Layanan Tukar Uang Baru di Bank Jateng Kudus Kembali Dibuka, Catat Tanggalnya!

    Layanan Tukar Uang Baru di Bank Jateng Kudus Kembali Dibuka, Catat Tanggalnya!

    KUDUS, Lingkarkudus.com – Setelah kuota penukaran uang baru periode 18–21 Maret 2025 penuh, Bank Indonesia kembali membuka kesempatan bagi masyarakat untuk menukar uang pecahan kecil di Bank Jateng Kudus. 

    Layanan ini akan berlangsung pada 24–27 Maret 2025 dengan sistem pendaftaran online melalui aplikasi PINTAR BI.

    Tingginya antusiasme masyarakat untuk mendapatkan uang baru menjelang Lebaran Idulfitri membuat server pendaftaran sebelumnya sempat mengalami gangguan. 

    Sejumlah warga mengeluhkan sulitnya mengakses aplikasi karena error dan lag, sehingga tidak bisa mendaftar.

    Pemimpin Bank Jateng Cabang Kudus, Risdiyanto, mengatakan bahwa layanan tambahan ini diberikan untuk mengakomodasi permintaan tinggi dari masyarakat.

    “Bank Indonesia masih menyediakan kesempatan tambahan bagi masyarakat yang belum sempat menukar uang. Pendaftaran dibuka pada 23 Maret, dan penukaran akan dilakukan pada 24–27 Maret,” ujarnya baru-baru ini.

    Seperti periode sebelumnya, setiap warga hanya dapat menukar uang maksimal Rp4,3 juta dengan pecahan tertentu, yaitu Rp50.000 (Rp1,5 juta), Rp20.000 (Rp500.000), Rp10.000 (Rp1 juta), Rp5.000 (Rp1 juta), Rp2.000 (Rp400.000), dan Rp1.000 (Rp100.000).

    Sistem pendaftaran online ini diharapkan dapat mengurangi antrean panjang di lokasi penukaran. 

    “Dengan sistem ini, kami ingin pemerataan dalam distribusi uang baru. Setiap KTP hanya bisa mendaftar satu kali, sehingga lebih teratur,” jelas Risdiyanto.

    Namun, sejumlah warga berharap sistem ini dapat diperbaiki agar tidak mudah error. 

    Watri Lulutika Klaling (23), warga Jekulo, mengaku beruntung bisa mendaftar sebelumnya meski server sering bermasalah.

    “Harapannya tahun depan sistemnya lebih baik supaya masyarakat tidak kesulitan,” katanya.

    Selain Bank Jateng, layanan penukaran uang baru juga tersedia di beberapa bank mitra BI lainnya, seperti BNI dan BSI.(Lingkar Network | Mohammad Fahtur Rohman – Lingkarkudus.com)

  • Mendikdasmen Upayakan Renovasi Sekolah Terdampak Banjir di Kudus

    Mendikdasmen Upayakan Renovasi Sekolah Terdampak Banjir di Kudus

    KUDUS, Lingkarkudus.com – Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, meninjau kondisi sekolah dasar yang terdampak banjir di Kabupaten Kudus pada Kamis, 20 Maret 2025.

    Dalam kunjungannya, Abdul Mu’ti melihat langsung kondisi bangunan SDN 1 Setrokalangan dan SDN 3 Pasuruan Lor, Kudus, serta proses pembelajaran yang masih berlangsung meskipun fasilitas mengalami kerusakan.

    “Kami melihat sekolah dasar yang beberapa bulan lalu terdampak banjir, termasuk kondisi bangunan dan proses pembelajarannya. Kami tentu mencoba menyesuaikan dengan program Presiden terkait renovasi sekolah di Indonesia,” ujar Abdul Mu’ti.

    Ia berharap sekolah-sekolah yang rusak akibat bencana maupun karena faktor usia bangunan dapat segera direnovasi.

    “Mudah-mudahan di daerah-daerah yang sekolahnya rusak, baik karena banjir maupun kondisi bangunan yang sudah tua, bisa diperbaiki di masa mendatang,” ujarnya.

    Dalam kunjungan tersebut, Abdul Mu’ti juga memasuki ruang kelas untuk meninjau langsung jalannya proses pembelajaran.

    Menurutnya, penting untuk memberikan masukan agar sistem pembelajaran dapat berjalan lebih baik ke depan.

    “Kami melihat kondisi ruang kelas dan nanti akan ada masukan agar proses belajar mengajar semakin baik,” katanya.

    Terkait anggaran renovasi sekolah, Abdul Mu’ti mengungkapkan bahwa saat ini terdapat sekitar 10.440 sekolah yang telah terdaftar untuk program perbaikan secara nasional.

    Namun, ia belum dapat memastikan apakah sekolah-sekolah di Kudus termasuk dalam daftar tersebut.

    “Mudah-mudahan Kudus sudah masuk dalam program ini. Namun, jika belum, mungkin pemerintah kabupaten telah mengalokasikan anggaran sendiri. Nanti akan kita lihat dan diskusikan lebih lanjut, karena dengan jumlah 10 ribu sekolah yang terdaftar, anggarannya memang terbatas,” jelasnya.

    Ia menekankan pentingnya kerja sama antara pemerintah pusat dan daerah dalam memastikan setiap sekolah mendapatkan fasilitas yang layak.

    “Semoga ada alokasi anggaran yang memungkinkan untuk kita diskusikan lebih lanjut, khususnya bagi sekolah-sekolah di Kudus yang membutuhkan perbaikan,” tutupnya. (Lingkar Network | Mohammad Fahtur Rohman – Lingkarkudus.com)

  • Jelang Lebaran, DPRD Kudus Sidak Harga Sembako di Pasar Tradisional

    Jelang Lebaran, DPRD Kudus Sidak Harga Sembako di Pasar Tradisional

    KUDUS, Lingkarkudus.com – Menjelang lebaran, Komisi B DPRD Kudus melakukan inspeksi mendadak (sidak) di sejumlah pasar tradisional pada Rabu, 19 Maret 2025.

    Ketua Komisi B DPRD Kudus, Sutejo, menyatakan sidak tersebut dilakukan untuk memastikan stabilitas harga sembako dan kebijakan retribusi pasar menjelang Hari Raya Idul Fitri.

    “Saat mendekati Lebaran, kami memastikan apakah harga-harga tetap stabil atau ada lonjakan. Jika terjadi lonjakan, tentu ini menjadi tantangan bagi pemerintah daerah, terutama dinas perdagangan, untuk segera mengendalikan agar harga tetap aman,” ujarnya.

    Dari hasil sidak, ia mengungkapkan bahwa harga sejumlah komoditas masih terpantau stabil. Beras ketan mengalami penurunan Rp 2.000 per kilogram, sedangkan gula pasir turun dari Rp 19.000 menjadi Rp 18.500 per kilogram.

    Namun, terkait isu minyak goreng kemasan yang sebelumnya viral karena dugaan takaran tidak sesuai, pihak DPRD masih menunggu hasil verifikasi lebih lanjut.

    “Minyak goreng ini masih dalam pemantauan lebih detail. Kami belum bisa menyampaikan hasilnya secara resmi sampai ada penimbangan yang benar-benar valid. Jika ditemukan perbedaan, kami akan mengajukan protes kepada pihak terkait,” jelasnya.

    Selain memantau harga sembako, sidak juga menyoroti kebersihan pasar. Ketua Komisi B menyebut bahwa permasalahan sampah di pasar saat ini telah terkendali berkat kerja sama dengan para pedagang.

    Menanggapi sidak tersebut, Kepala Bidang Pengelolaan Pasar Dinas Perdagangan Kudus, Albertus Harys Yunanto, menjelaskan bahwa pihaknya telah berdiskusi dengan paguyuban pasar terkait kebijakan retribusi.

    “Sewa Pemakaian Kekayaan Daerah (PKD) telah dihapus, sedangkan retribusi pasar mengalami sedikit kenaikan. Namun, jika dihitung secara keseluruhan, justru lebih ringan karena sudah mencakup layanan kebersihan dan pengelolaan pasar,” jelasnya.

    Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa sistem e-retribusi telah diterapkan di Pasar Kliwon dan Pasar Bitingan.

    Namun, implementasi penuh masih menunggu roadmap dari Badan Pendapatan, Pengelolaan Keuangan, dan Aset Daerah (BPPKAD).

    Kebijakan itu sesuai dengan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 4 Tahun 2023 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (PDRD). (Lingkar Network | Mohammad Fahtur Rohman – Lingkarkudus.com)