KUDUS, Lingkarjateng.id – Tim Penggerak (TP) Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kecamatan Undaan terus membuat berbagai inovasi terhadap program-programnya. Terutama program yang bisa bermanfaat bagi masyarakat.
Camat Undaan, Arif Budiyanto mengatakan, pihaknya menekankan supaya program-program TP PKK Kecamatan Undaan bisa terus berinovasi. Sehingga, program yang dihasilkan bisa lebih optimal dibandingkan dengan sebelumnya.
“Terkait program kegiatan PKK di Kecamatan Undaan itu sebelum-sebelumnya kita bahas bersama. Kita harus tonjolkan kegiatan yang baru atau inovatif,” ucapnya.
Entaskan Stunting di Undaan Kudus, Pemerintah Terapkan Program Orang Tua Asuh
Ia menjelaskan, program inovasi yang dihadirkan TP PKK diharapkan bisa mengena ke masyarakat. Mengingat, program TP PKK Kecamatan Undaan menjadi tolak ukur bagi TP PKK di tingkat desa.
Ia juga mengatakan bahwa, TP PKK yang ada di setiap desa bisa mencontoh kegiatan TP PKK kecamatan.
“Jadi TP PKK di setiap desa nanti bisa mencontoh kegiatan yang ada di kecamatan supaya kelihatan hidup dan bisa berperan penting dalam pelaksanaan peningkatan kesejahteraan keluarga di masing-masing desa,” paparnya.
Sebagai informasi, TP PKK Kecamatan Undaan telah menyusun berbagai rencana program inovasi pada tahun 2024 ini. Diantaranya program umum Pokja I yaitu Keluarga Indonesia Sehat tanpa Narkoba (KRISNAN), Peningkatan Kesadaran Bela Negara (PKBN) dan Keluarga Indonesia Sejahtera (KISAH).
“Lalu di Pokja II programnya yaitu Toko PKK atau Galeri Pelangi, hasil produk UP2K dan UMKM, taman bacaan serta Rumah Dilan (Pendidikan dan Keterampilan),” sebutnya.
Kemudian, program TP PKK Kecamatan Undaan di Pokja III yaitu Gerakan Tanam Cabe (Gertamcabe) dan hatinya PKK.
Serta, untuk program di Pokja IV yaitu revitalisasi dan peningkatan strata posyandu, peningkatan kesehatan ibu dan anak, penurunan AKI dan bayi serta stunting dan peningkatan penyuluhan peran serta masyarakat dalam pelaksanaan program kesehatan.
“Program yang ada di TP PKK Kecamatan Undaan itu memang lebih menonjolkan inovasi. Misalnya mengikuti kebutuhan lingkungan masyarakat desa yang sekarang, seperti mengentaskan permasalahan stunting dan lain-lain,” terangnya. (Lingkar Network | Nisa Hafizhotus Syarifa – Lingkarjateng.id)