Pemkab Kudus akan Gelar 4 Tradisi Syawalan

KUDUS, Lingkarjateng.id Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Kudus memastikan akan ada empat tradisi syawalan yang bakal digelar dalam rangkaian momen Idulfitri 1445 Hijriah. Tradisi syawalan biasanya dilaksanakan masyarakat sepekan setelah hari raya idulfitri.

Kepala Disbudpar Kudus, Mutrikah, menyampaikan ada empat tradisi syawalan yang akan digelar tahun ini. Diantaranya tradisi bulusan di Dukuh Sumber, Desa Hadipolo, Kecamatan Dawe. Kemudian, tradisi praon di Desa Kesambi, Kecamatan Mejobo.

“Lalu ada tradisi sewu kupat di Desa Colo, Kecamatan Dawe dan kirab kupatan di Sendang Jodho yang berlokasi di Dukuh Jambean, Desa Purworejo, Kecamatan Bae,” terangnya.

Tradisi bulusan akan diselenggarakan dengan mengadakan kirab gunungan hasil bumi dan jajanan pasar yang disiapkan warga setempat. Kemudian dilanjutkan dengan ritual memberi makan bulus. Tradisi bulusan tahun ini rencananya juga akan diramaikan dengan pagelaran wayang dari dalang lokal serta dimeriahkan dengan pasar malam.

Sedangkan untuk tradisi praon berlokasi di area Wisata Mbalong Sangkal Putung akan dimeriahkan dengan kirab gebyar ketupat yang diikuti masyarakat di Desa Kesambi. Nantinya juga ada satu unit perahu yang disediakan untuk mengangkut wisatawan berkeliling rawa.

Selanjutnya tradisi sewu kupat tahun ini rencananya bakal menyediakan sekira 4.000 ketupat yang dibagikan untuk masyarakat umum. Sementara untuk tradisi kirab kupatan di Sendang Jodho nantinya akan ada kirab yang bisa diikuti oleh masyarakat setempat maupun wisatawan. (Lingkar Network | Nisa Hafizhotus. S – Lingkarjateng.id)