PAD Pasar Tradisional Kudus Capai Rp 10,8 M, Pendapatan Tertinggi dari Pasar Kliwon

KUDUS, Lingkarjateng.id – Capaian pendapatan asli daerah (PAD) periode 2023 Kabupaten Kudus dari sektor pasar tradisional tembus sekira Rp10,8 miliar. Hasil realisasi PAD tersebut nantinya akan dikembalikan untuk pembangunan Kabupaten Kudus.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Kudus, Andi Imam Santoso, melalui Kepala Bidang Pengelolaan Pasar, Albertus Harys Yunanto, menjelaskan, capaian PAD ini berasal dari 25 pasar tradisional yang ada di Kudus.

“PAD pasar tradisional terbesar di Kabupaten Kudus berasal dari Pasar Kliwon sebesar Rp5,109 miliar,” terangnya.

Pendapatan daerah dari sektor pasar ini meliputi retribusi kios, los, retribusi sampah, parkir umum, pelataran pasar, tera timbangan, parkir khusus, dan PKD (Pemakaian Kekayaan Daerah).

“Kami terus berupaya mendongkrak capaian PAD pasar tradisional. Di antaranya, menekan tunggakan dari pedagang melalui pemasangan stiker dan penarikan retribusi secara elektronik,” tuturnya.

Revitalisasi 8 Pasar Tradisional di Kudus Dijatah Rp 5,7 M, Ini Daftar Lokasinya

Penjabat (Pj) Bupati Kudus, Muhammad Hasan Chabibie, memberikan apresiasi atas capaian tersebut. Pihaknya mengatakan bahwa Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus berkomitmen membangun perekonomian untuk mensejahterakan masyarakat, salah satunya dari sektor niaga. Hal tersebut selaras dengan julukan ‘gusjigang’ yang disematkan untuk Kabupaten Kudus.

“Kami fokus membangun masyarakat yang agamis, juga fokus membangun perekonomian masyarakat melalui perdagangan dengan harapan tercipta kesejahteraan yang merata di Kabupaten Kudus,” ungkapnya baru-baru ini.

Berdasarkan data yang diterima dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, Kabupaten Kudus setidaknya memiliki sebanyak 13.437 masyarakat yang berprofesi sebagai pedagang yang tersebar di seluruh pasar tradisional setempat. 

Jumlah tersebut menjadikan sektor pasar tradisional sebagai jantung perekonomian Kabupaten Kudus karena memiliki perputaran uang begitu besar hingga mencapai Rp366 miliar lebih per bulannya.

“Angka yang fantastis dalam perputaran perekonomian untuk sebuah kabupaten atau kota. Maka tak heran sektor perekonomian menjadi jantungnya Kabupaten Kudus,” ungkap Pj Bupati Hasan. (Lingkar Network | Nisa Hafizhotus. S – Lingkarjateng.id)