Hadapi Resesi 2023, DPRD Kudus Ajak Masyarakat Siapkan Diri

KUDUS, Lingkarjateng.id – Ketua DPRD Kudus, Masan mengajak masyarakat Kabupaten Kudus untuk mempersiapkan diri dalam menghadapi resesi yang diprediksi akan terjadi di Indonesia pada tahun 2023 mendatang.

Hal tersebut disampaikannya ketika mengisi sosialisasi wawasan kebangsaan di ruang Ruby Lantai 4 Hotel Griptha Kudus pada Kamis, 10 November 2022 lalu.

“Disini kita harus mempersiapkan diri hadapi resesi yang telah diprediksi akan terjadi di Indonesia pada 2023 mendatang,” ujarnya.

Masan mengatakan, Indonesia akan mengalami kemungkinan resesi ekonomi pada tahun 2023. Resesi ekonomi adalah kondisi terjadinya sebuah penurunan aktivitas ekonomi yang signifikan dalam waktu yang stagnan dan lama, mulai dari berbulan-bulan hingga bertahun-tahun.

Untuk itu, Masan mengajak masyarakat untuk meningkatkan wawasan kebangsaan sebagai pemicu semangat untuk membangkitkan perekonomian di Kudus. Wawasan kebangsaan menjadi penting dalam rangka meningkatkan kesadaran masyarakat untuk hidup bersama.

ILUSTRASI: Salah satu UMKM di Kudus, pengrajin tahu yang masih bertahan untuk tetap produksi di tengah-tengah ancaman resesi 2023. (Hasyim Asnawi/Lingkarjateng.id)

Ia menambahkan, dalam rangka menghadapi resesi ekonomi mendatang, pihaknya meminta agar pemerintah, pelaku ekonomi dan masyarakat semuanya untuk saling bersinergi. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kesejahteraan supaya masyarakat yang kurang mampu juga bisa lebih sejahtera di masa resesi.

“Pemerintah dan swasta harus pro kepada masyarakat,” pesannya.

Sebagai tambahan, Masan juga meminta agar menjelang pemilu 2024 mendatang, Pemerintah Daerah (Pemda) dan masyarakat ikut berkomitmen dalam meminimalisir terjadinya politik praktis. Menurutnya, pendidikan politik yang baik juga akan membantu pemerintah dalam menghadapi resesi ekonomi.

“Pemilu masih menjadi PR kita, pendidikan politik sangat penting untuk menghilangkan politik praktis seperti money politik, suap, promosi calon, tim sukses dan sebagainya,” ungkapnya.

Selanjutnya, pihaknya mengajak seluruh masyarakat Kudus untuk menciptakan pemilu yang murah dan transparan, sehingga pemimpin yang terpilih dapat memimpin Kudus lebih sejahtera.

“Bagaimana agar masyarakat sadar memilih pemimpin bukan karena uang, tetapi karakternya agar bisa memimpin Kudus menjadi lebih baik lagi ke depannya,” ajaknya. (Lingkar Network | Hasyim Asnawi – Koran Lingkar)