Disbudpar Terapkan Sapta Pesona Penataan Wisata Kawasan Menara Kudus

KUDUS, Lingkarjateng.id Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) akan melakukan penataan Kawasan Menara Kudus. Rencananya kawasan tersebut akan dijadikan destinasi wisata unggulan di Kota Kretek.

Kepala Disbudpar Kabupaten Kudus, Mutrikah menyampaikan, pihaknya ingin mewujudkan destinasi wisata yang berkonsep sapta pesona termasuk di Kawasan Menara Kudus.

“Sapta pesona itu artinya kawasan wisata tertata rapi, sehingga tempat wisata lebih nyaman bagi para wisatawan yang datang,” ujarnya.

Mutrikah menjelaskan, sapta pesona menjadi tolok ukur peningkatan kualitas produk pariwisata yang meliputi tujuh unsur yakni aman, tertib, bersih, sejuk, indah, ramah dan kenangan.

Sementara itu Pelaksana tugas (Plt) Kepala Bidang Pariwisata Disbudpar Kudus, M Aflah, menjelaskan penataan kawasan Taman Menara Kudus itu pihaknya juga bersinergi dengan 10 desa di sekitar lokasi tersebut.

Kesepuluh desa tersebut akan didorong untuk menampilkan potensinya masing-masing dengan Kawasan Menara Kudus sebagai destinasi wisata inti.

“Dari 10 desa tersebut terdapat desa inti, yakni Desa Kauman. Sedangkan sembilan desa lainnya sebagai desa penyangga,” ujarnya.

Sedangkan desa penyangga tersebut meliputi Desa Janggalan, Demangan, Damaran, Langgardalem, Kelurahan Kajeksan, Kelurahan Kerjasan, Kelurahan Sunggingan, Kelurahan Purwosari, dan Desa Bakalankrapyak.

Kemudian, Disbudpar Kabupaten Kudus juga akan berkoordinasi dengan dinas terkait lainnya untuk melakukan penataan di kawasan tersebut agar bisa lebih baik. Sehingga pelayanan terhadap wisatawan juga semakin berkualitas.

“Kami berupaya melakukan penataan kawasan Menara Kudus menuju konsep Sapta pesona sebagai konsep sadar wisata dengan dukungan peran serta masyarakat sebagai tuan rumah destinasi dalam upaya menciptakan lingkungan dan suasana kondusif,” terangnya.

Pihaknya juga bakal melibatkan berbagai unsur pelaku wisata lainnya. Diantaranya seperti tukang ojek, pedagang kaki lima (PKL), pelaku UMKM dan lain sebagainya.

Pemerintah Kebutuhan Kudus juga sudah menyiapkan peraturan bupati (perbup) tentang penataan Kawasan Menara Kudus yang nantinya menjadi salah satu destinasi wisata unggulan di Kota Kretek

Peraturan tersebut juga untuk memperkuat karakter Menara Kudus untuk menunjang kawasan wisata. Karena keberadaan Masjid Madureksan dan Kelenten Hok Ling Bio yang berdekatan dengan Menara Kudus juga akan menjadi simbol toleransi antar umat beragama yang sejak zaman Sunan Kudus.

Sementara keberadaan Taman Menara Kudus akan dijadikan selter untuk peziarah yang hendak ke Terminal Bakalan Krapyak maupun ke Makam Sunan Kudus. (Lingkar Network | Nisa Hafizhotus. S – Lingkarjateng.id)