Cegah Tengkes, Tim Penggerak PKK Kudus Gelar Lomba Cipta Menu Olahan Ikan Kutuk

KUDUS, Lingkarjateng.id – Tim Penggerak (TP) Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kabupaten Kudus menggelar Lomba Cipta Menu B2SA (Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman) berbasis pangan lokal dalam rangka Hari Jadi Kota Kudus ke-474 di Pendopo Kabupaten Kudus, Rabu, 6 September 2023.

Lomba cipta menu kali ini mengusung ikan kutuk sebagai bahan dasar yang harus diinovasikan. Ada sembilan tim PKK Kecamatan yang ikut dalam kegiatan lomba cipta menu B2SA tersebut.

Ketua TP PKK Kabupaten Kudus Mawar Hartopo berharap kegiatan tersebut dapat menjadi salah satu upaya untuk mencegah tengkes atau stunting.

Mawar menjelaskan, alasan pemilihan pangan lokal, dalam hal ini ikan kutuk (gabus), sebagai bahan utama bertujuan agar pangan lokal lebih dikenal dan digemari oleh masyarakat luas.

“Melalui Lomba Cipta Menu, kami berharap pangan lokal dapat lebih dikenal dan digemari oleh masyarakat luas,” ucap Mawar.

Tak hanya praktis dan terjangkau, menurut dia, resep pangan B2SA berbasis sumber daya pangan lokal juga harus sesuai dengan preferensi masyarakat. Oleh karenanya, inovasi dalam resep harus terus dilakukan.

“Dalam upaya pencegahan stunting, kita perlu inovasi di dalam resep pangan B2SA ini,” ujarnya.

Wakil Ketua Bidang Kelompok Kerja (Pokja) III pada TP PKK Kabupaten Kudus Sri Hartati mengatakan, pemilihan ikan kutuk sebagai bahan utama dalam lomba kali ini dimaksudkan untuk mengangkat ketahanan pangan lokal yang ada di Kota Kretek. 

“Kelebihan ikan kutuk ini ‘kan musiman, tidak semua musim ada ini, makanya kita angkat. Pada intinya, ingin mengangkat potensi yang ada di Kudus yakni ikan kutuk,” kata Sri Hartati.

Di samping itu, kata dia, juga ditujukan untuk menciptakan menu makanan dari ikan kutuk yang menarik, sehingga bisa menyukseskan gerakan gemar makan ikan bagi anak-anak.

“Manfaat ikan kutuk ‘kan banyak sekali dan juga mengandung gizi yang banyak. Sehingga bagus untuk dikonsumsi keluarga, khususnya bagi anak-anak agar tidak stunting harus gemar makan ikan,” jelasnya.

Menu hasil ciptaan masing-masing peserta, lanjut Sri, akan dinilai dari segi kandungan gizinya, kebersihan, serta inovasinya. Ada dua varian menu yang ditentukan, yakni menu utama dan kudapan.

“Dari lomba ini nanti akan kita bawa ke Provinsi Jawa Tengah untuk ikut lomba serupa Lomba Cipta Menu B2SA,” tuturnya.

Ada tujuh menu yang diracik dalam Lomba Cipta Menu B2SA tersebut. Ketujuh menu berbahan dasar ikan kutuk tersebut di antaranya rolade, pantel, sup kutuk daun kelor, kare, talam, tempe languan hingga es krim dari ikan kutuk.

“Kita membuat berbagai makanan dari ikan kutuk. Kami bedakan ada yang untuk orang tua dan anak-anak. Ada sekitar tujuh menu yang kita buat,” ujar Yulistiani, perwakilan TP PKK Kecamatan Kota.

Ia menjelaskan, proses menciptakan resep menu ini kurang lebih sekira satu bulan. Mulai dari mencari referensi hingga membuat resep sendiri.

“Awalnya kita browsing dulu di internet, kami sesuaikan menu sehat yang cocok untuk ayah berusia 30 tahun, ibu berusia 27 tahun dan anak perempuan berusia dua tahun,” jelasnya.

Menurutnya, kutuk memiliki kandungan gizi yang tinggi. Sehingga, lanjut Yulistiani, mampu memberikan gizi yang cukup bagi orang tua maupun anak-anak.

“Kutuk sendiri dipilih karena gizinya tinggi,” imbuhnya.

Lebih lanjut, ia menerangkan tentang menu ice cream kutuk ciptaan TP PKK Kecamatan Kota ini. Yulistiani menyebut, ikan kutuk yang telah dikukus kemudian diambil dagingnya saja. Selanjutnya dihaluskan menggunakan blender bersama bahan-bahan tambahan lainnya seperti, jeruk nipis, wortel dan tomat. Lalu, adonan ini diberi tambahan tepung maizena untuk pengental dan didinginkan.

“Kami juga beri tambahan rasa stroberi supaya semakin disukai anak-anak,” ucapnya. (Lingkar Network | Nisa Hafizhotus Syarifa – Lingkarjateng.id)