Stok Logistik Menipis, Warga Terdampak Banjir di Kudus Butuh Bantuan Segera

KUDUS, Lingkarkudus.com – Seminggu setelah banjir melanda, warga terdampak banjir di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, mulai merasakan kekurangan logistik, terutama untuk kebutuhan pangan.

Di posko pengungsian, stok bahan baku untuk dapur umum diprediksi hanya bisa bertahan kurang dari dua hari lagi. Padahal, banjir yang merendam enam desa di dua kecamatan di Kudus belum surut. Hal itu memaksa ribuan warga mengungsi dan bertahan di posko pengungsian.

Diketahui, dapur umum menyiapkan sekitar 350 nasi bungkus per hari untuk para pengungsi dan warga yang memilih tetap tinggal di rumah mereka yang terendam.

“Untuk sehari-hari, kita membagikan sekitar 350 nasi bungkus. Sebagian untuk pengungsi, dan sebagian lagi untuk warga yang bertahan di rumah,” ujar Siswanto, Koordinator Posko Bencana pada Minggu, 26 Januari 2025.

Namun, menurut Siswanto, meskipun kebutuhan pangan di posko masih tercukupi, pasokan bahan baku di dapur umum diperkirakan hanya cukup untuk dua hari ke depan.

Hal ini membuat mereka sangat mengharapkan adanya bantuan dari pemerintah atau pihak terkait.

“Kami butuh bantuan segera. Stok logistik kita tinggal sedikit, sementara warga masih banyak yang mengungsi dan belum bisa kembali ke rumahnya. Kami berharap ada bantuan tambahan agar dapur umum bisa tetap berjalan,” tambah Siswanto.

Data terbaru dari BPBD Kudus menunjukkan bahwa banjir masih merendam enam desa, yaitu Desa Setrokalangan, Desa Banget, Desa Kedungdowo, Desa Garung Kidul, dan Desa Bekimbing Kidul di Kecamatan Kaliwungu, serta Desa Pasuruhan Lor di Kecamatan Jati.

Banjir ini membuat sekitar 4.600 jiwa terdampak dan merendam 225 rumah warga. Para pengungsi yang masih mengandalkan bantuan di posko sangat berharap agar pasokan makanan dan kebutuhan lainnya segera terjamin untuk beberapa hari ke depan. (Lingkar Network | Mohammad Fahtur Rohman – Lingkarkudus.com)