Kategori: Uncategorized

  • Pelaku Usaha di Kudus Ramai-Ramai Urus NIB Demi Dapat Jatah LPG Subsidi 3 Kg

    Pelaku Usaha di Kudus Ramai-Ramai Urus NIB Demi Dapat Jatah LPG Subsidi 3 Kg

    KUDUS, Lingkarkudus.com – Masyarakat yang mengajukan permohonan pembuatan nomor induk berusaha (NIB) ke Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Kudus di Mal Pelayanan Publik (MPP) mengalami peningkatan signifikan.

    Kenaikan ini terjadi sejak adanya kebijakan baru terkait pembelian tabung LPG 3 kilogram (kg), terutama bagi para pengecer maupun pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

    Pasalnya, aturan yang mulai diberlakukan pada Februari 2025 ini mengharuskan para pengecer dan pelaku UMKM yang ingin mendapatkan jatah lebih dari satu tabung LPG subsidi dalam sepekan harus memiliki NIB.

    “Kenaikan signifikan, jika biasanya satu hari hanya ada dua pemohon, sekarang bisa sampai 70 orang pemohon. Hampir semua memang mengajukan NIB dengan alasan untuk mendapatkan LPG subsidi,” kata Kepala DPMPTSP Kabupaten Kudus, Harso Widodo, pada Jumat, 7 Februari 2025.

    Oleh karena itu, dengan adanya lonjakan pemohon NIB tersebut, pihaknya menyiagakan sembilan orang petugas layanan DPMPTSP di MPP. Petugas tersebut nantinya akan membantu masyarakat yang kesulitan untuk membuat NIB melalui sistem (Online Single Submission).

    “Kami tambah personilnya jadi ada sembilan orang petugas di front office untuk membantu percepatan penerbitan NIB sesuai Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI). Meski ada keterbatasan personil, tetap kami maksimalkan pelayanannya, masyarakat tidak usah panik dan khawatir,” katanya.

    Sebagai informasi, OSS adalah aplikasi berbasis web yang berfungsi untuk membantu proses pengajuan, pengaduan dan perizinan. Termasuk dalam pengajuan pembuatan NIB.

    Harso menjelaskan bahwa sebenarnya masyarakat bisa mengakses dan mengajukan NIB sendiri di rumah melalui situs oss.go.id tanpa datang ke MPP. Syaratnya hanya menyiapkan KTP dan WA atau email.

    “Tapi kalau memang belum bisa dan ingin pendampingan terhadap pembuatan NIB bisa datang ke MPP,” ucapnya.

    Lebih lanjut, Harso menyebut bahwa mulai Februari 2025 ini pihaknya juga akan melakukan pendataan para pemohon NIB berdasarkan klasifikasi yang ada.

    “Kami akan data para pemohon NIB ini, jadi sewaktu-waktu jika OPD lain seperti Dinas Perdagangan atau dinas lain butuh data pemilik NIB berdasarkan klasifikasi tertentu itu kami sudah ada,” tukasnya.

    Pertamina Tambah 17.920 Tabung LPG 3 Kg di Kudus

    Sementara itu, Pertamina memberikan tambahan alokasi fakultatif LPG 3 kilogram untuk wilayah Kabupaten Kudus sebanyak 17.920 tabung. Tambahan ini diberikan pada bulan Februari 2025.

    Oleh karena itu, pihak Pertamina meminta masyarakat tidak perlu panik ataupun memborong berlebihan karena stok LPG subsidi dipastikan aman.

    “Tambahan ini merupakan hasil koordinasi dengan pemerintah daerah setempat,” kata Area Manager Communication, Relations, & Corporate Social Responsibility (CSR) Jawa Bagian Tengah PT Pertamina Patra Niaga, Taufiq Kurniawan.

    Ia menjelaskan bahwa Pertamina telah menyalurkan tambahan fakultatif tersebut melalui pangkalan-pangkalan LPG resmi sesuai dengan kebutuhan di setiap daerah.

    ”Kami imbau kepada masyarakat sebaiknya dapat melakukan pembelian produk LPG 3 kilogram di pangkalan resmi Pertamina, selain stoknya terjamin, harganya juga dipastikan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh pemerintah paling murah HET Rp 18.000,” tuturnya.

    Terpisah, Kepala Bidang Fasilitasi Perdagangan, Promosi, dan Perlindungan Konsumen Dinas Perdagangan Kabupaten Kudus, Minan Muhammad, mengatakan bahwa tambahan alokasi tersebut dilakukan untuk mengantisipasi adanya aksi borong masyarakat yang merasa khawatir akan adanya kelangkaan gas melon.

    “Masyarakat tidak perlu khawatir karena dengan mengandalkan pasokan yang diterima, masih cukup aman. Terlebih ketika alokasi fakultatif digelontorkan juga tidak ada masalah,” ujarnya.

    Ia menegaskan bahwa LPG subsidi hanya diperuntukan bagi masyarakat miskin. Sehingga, pihaknya mengingatkan bagi masyarakat dengan status ekonomi mampu untuk bisa membeli LPG nonsubsidi ukuran 5,5 kilogram atau 12 kilogram. (Lingkar Network | Nisa Hafizhotus S. – Lingkarkudus.com)

  • Jalan Kudus-Pati Lumpuh Total, Sopir dan Pengendara Terjebak Banjir sejak Semalam

    Jalan Kudus-Pati Lumpuh Total, Sopir dan Pengendara Terjebak Banjir sejak Semalam

    KUDUS, Lingkarkudus.com – Banjir yang merendam jalan penghubung antarkabupaten Kudus-Pati di Kecamatan Mejobo, Kudus, menyebabkan arus lalu lintas lumpuh total sejak Jumat malam, 7 Februari 2025. 

    Ketinggian air yang mencapai 50 sentimeter membuat kendaraan roda dua dan roda empat tak dapat melintas, sehingga banyak pengendara terpaksa berhenti menunggu banjir surut. 

    Salah satu sopir truk, Nur Sukri, warga Demak, mengaku terjebak banjir sejak malam sebelumnya. Truk yang dikemudikannya mogok akibat tingginya genangan air.

    “Ini sudah terdampak sejak tadi malam, saya dari Demak mau ke Sidoarjo. Karena banjir, saya harus bermalam di dalam truk. Mau putar balik juga tidak bisa, jadi terpaksa menunggu air surut,” ujar Nur Sukri, Jumat, 7 Februari 2025. 

    Tak hanya kendaraan besar, pengendara sepeda motor juga kesulitan melintasi jalan yang tergenang. 

    Banjir Rendam 40 Desa di Kudus Imbas Hujan Intensitas Tinggi

    Seorang pengendara motor, Samsul,  yang hendak berangkat kerja mengaku harus melindungi knalpot motornya dengan plastik agar tidak mati saat menerjang banjir. 

    “Banjir ini sudah ada sejak tadi malam dan belum surut sampai sekarang. Saya tetap harus berangkat kerja untuk mengantar absen ke pabrik, tapi jalan macet dan air cukup tinggi,” ungkapnya.

    Banjir yang merendam jalan Kudus-Pati ini disebabkan oleh tingginya curah hujan dalam beberapa hari terakhir yang mengakibatkan meluapnya Sungai Piji dan Sungai Dawe. 

    Selain itu, sistem drainase yang kurang optimal juga memperparah genangan air di kawasan tersebut. Hingga saat ini, belum ada tanda-tanda banjir akan surut.

    Banjir yang menghambat akses utama antara Kudus dan Pati ini juga berdampak pada aktivitas ekonomi warga sekitar.(Lingkar Network | Mohammad Fahtur Rohman – Lingkarkudus.com)

    View this post on Instagram A post shared by Lingkarkudus.com (@Lingkarkudus.com)

  • Dirut Persiku Kudus Ungkap Alasan Bonggo Pribadi Mundur dari Pelatih Macan Muria

    Dirut Persiku Kudus Ungkap Alasan Bonggo Pribadi Mundur dari Pelatih Macan Muria

    KUDUS, Lingkarkudus.com – Pelatih Persiku Kudus, Bonggo Pribadi, mendadak mengundurkan diri pada Selasa sore, 4 Februari 2025 kemarin.

    Pengunduran Bonggo Pribadi pun telah dikonfirmasi oleh Manajer Persiku Kudus, Denny Rumba, saat dihubungi melalui sambungan telepon pada Rabu, 5 Februari 2025.

    “Benar memang (Bonggo Pribadi) sudah mengundurkan diri,” kata Denny Rumba.

    Ia mengatakan, pengunduran diri Bonggo memang terbilang mendadak. Bahkan, jajaran tim pelatih dan pemain Persiku Kudus ikut kaget saat mengetahui kabar tersebut.

    Pasalnya, saat ini tim Macan Muria sedang dalam kondisi baik untuk bisa bertahan di Liga 2 Indonesia. Apalagi, Persiku Kudus saat ini juga masih memiliki empat laga lagi untuk mempertahankan kasta Liga 2 yang telah susah payah diraih.

    “Kaget sekali. Tim sedang dalam performa bagus, peluang masih besar, pemain dan staf pelatih sudah kompak, tetapi tiba-tiba terjadi seperti ini. Jadi tentu saja ini mengejutkan,” ungkapnya.

    Terpisah, Direktur Utama (Dirut) Persiku Kudus, Abdul Fuad Amirul, mengatakan hengkangnya Bonggo Pribadi sebagai pelatih Persiku lantaran adanya perbedaan pendapat.

    “Alasannya karena ada perbedaan pendapat,” katanya melalui sambungan telepon pada Rabu, 5 Februari 2025.

    Ia mengatakan bahwa pihaknya saat ini juga masih mencari pelatih baru untuk mengisi kekosongan pelatih Persiku Kudus setelah keluarnya Bonggo.

    Meski mendadak, ia berharap hal ini tidak mengganggu performa tim Macan Muria yang tengah berusaha menjaga posisinya di Liga 2 Indonesia.

    “Kami masih mencari untuk penggantinya, belum bisa dipastikan siapa. Yang jelas kami harap hal ini tidak mengganggu performa tim,” ucapnya. (Lingkar Network | Nisa Hafizhotus S. – Lingkarkudus.com)

  • Tingkatkan Ekonomi Petani Kudus, BLDF Beri Bantuan 26 Ribu Bibit Buah

    Tingkatkan Ekonomi Petani Kudus, BLDF Beri Bantuan 26 Ribu Bibit Buah

    KUDUS, Lingkarkudus.com – Bakti Lingkungan Djarum Foundation (BLDF) melalui gerakan digital Siap Sadar Lingkungan (Siap Darling) kembali menyelenggarakan One Action One Tree (OAOT). Gerakan digital yang bersifat tahunan ini mengonversi aktivitas sehari-hari individu seperti lari, bersepeda, dan bermedia sosial menjadi bibit multi purpose tree species (MPTS) seperti mangga, alpukat, petai, dan durian.

    Lima tahun berselang, dampak dari gerakan OAOT semakin signifikan bagi pelestarian alam dan peningkatan kesejahteraan petani, khususnya di Desa Gondoharum, Kabupaten Kudus, yang menjadi penerima bibit. Kini, mereka bahkan mulai memiliki target jangka panjang untuk mendirikan agroforestri dan menjadikan daerahnya sebagai salah satu produsen mangga terbesar di Provinsi Jawa Tengah.

    “Kami juga membantu dengan mengadakan pelatihan dan pendampingan kepada para petani, dan pemberian bibit hasil dari kegiatan OAOT ini diharapkan dapat berdampak panjang bagi petani. Maka itu, dalam inagurasi kali ini, BLDF memberikan bantuan 26.000 bibit serta sarana dan prasarana seperti gazebo kepada Kelompok Tani Wonorejo,” ujar Director Communications Djarum Foundation Mutiara Diah Asmara pada Rabu, 5 Februari 2025.

    Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2024, selama 2021-2023, Provinsi Jawa Tengah konsisten menjadi produsen mangga terbesar kedua di level nasional, dengan rata-rata produksi sebesar 512.914,3 ton per tahun. Adapun Kabupaten Kudus, pada 2023, menempati posisi ke-20 di tingkat provinsi dengan 6.840,9 ton.

    BLDF juga melibatkan generasi muda peduli lingkungan yang tergabung dalam gerakan Siap Darling untuk menanam saat inagurasi OAOT di Desa Gondoharum, Kudus. Partisipasi ini diharapkan menggerakkan generasi muda dalam melakukan lebih banyak aksi kepedulian terhadap lingkungan. Utamanya setelah melihat bahwa aksi sekecil apa pun yang dilakukan lewat OAOT berdampak berkelanjutan bagi pelestarian alam dan kesejahteraan masyarakat.

    Kepala Seksi Wilayah I Balai Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan (BPSKL) Wilayah Jawa Kementerian Kehutanan, Ruhiat, yang mewakili Kepala BPSKL Wilayah Jawa, Danang Kuncara Sakti, menjelaskan bahwa inisiatif penanaman yang dilakukan para petani di Desa Gondoharum ini menjadi bukti nyata atas dampak program perhutanan sosial.

    “Ikhtiar masyarakat untuk menanam di area perhutanan ini menunjukkan rasa memiliki yang kuat terhadap alam. Sejak 2017, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (saat itu) memang memberi peluang bagi masyarakat untuk mengelola perhutanan sosial agar tetap lestari dan berdampak positif bagi ekonomi masyarakat sekitar. Harapannya upaya senada dapat direplikasi oleh komunitas petani lain di desa-desa sekitar Perbukitan Patiayam ini,” ujar Ruhiat.

    Sementara itu, Ketua Kelompok Tani Wonorejo, Mashuri, yang memprakarsai penanaman ini menyebut bahwa dirinya tergerak menanam pohon mangga agar desanya terhindar dari bencana.

    “Mengingat lahan hutan di dekat desa kami tinggal 10 persen yang memiliki tanaman keras sehingga rentan longsor. Sejak 2020, kami berkolaborasi dengan BLDF yang memberikan bantuan bibit untuk menanam dengan sistem tumpang sari agar bernilai ekonomi. Alhamdulillah, setelah lima tahun merawat, kami mulai memanen mangga hingga 30 ton tahun lalu,” ujar Mashuri.

    Ia melanjutkan, harapan untuk membangun Agroforestri Wonorejo pun tidak sengaja muncul sejak desanya mulai populer di media sosial.

    “Awalnya komunitas kami sering berkumpul di gazebo untuk belajar teknik-teknik pertanian. Para petani muda yang ikut sering mengabadikan pemandangan sekitar, yang teduh berkat pohon-pohon mangga ini di media sosial sehingga menarik warga untuk berkunjung ke mari,” katanya.

    Sementara itu, Hamli Akbar Pramulyana, pemenang OAOT kategori bersepeda, mengungkapkan bahwa ia bahagia bisa berkontribusi untuk lingkungan melalui hobi bersepedanya. Hamli yang melakukan tur Jepang tahun lalu, bahagia bisa menjadi bagian OAOT.

    Ia berharap akan semakin banyak masyarakat yang bergabung dengan kegiatan ini dan menjadi lebih peduli terhadap lingkungan sekitar masing-masing. (Lingkar Network | Lingkarkudus.com)

  • Penyaluran BLT bagi Buruh Pabrik Rokok Kudus Direncanakan Sebelum Lebaran

    Penyaluran BLT bagi Buruh Pabrik Rokok Kudus Direncanakan Sebelum Lebaran

    KUDUS, Lingkarkudus.com – Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P3AP2KB) Kabupaten Kudus bakal segera menyalurkan bantuan langsung tunai (BLT) dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) tahap pertama bagi pekerja atau buruh pabrik rokok.

    “Kami usahakan segera menyalurkan BLT pekerja rokok tahap pertama dulu,” ucap Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinsos P3AP2KB Kabupaten Kudus, Putut Winarno, baru-baru ini.

    Ia mengungkapkan bahwa penyaluran BLT cukai tembakau bagi pekerja rokok tahap pertama diusahakan akan mulai berlangsung pada bulan Februari atau Maret 2025.

    “Saat ini sedang proses pengajuan supaya bisa segera dicairkan, kami juga masih melakukan pendataan calon penerima, jadi masih butuh waktu,” katanya.

    Meski demikian, ia menegaskan bahwa BLT pekerja rokok akan diusahakan bisa cair sebelum Hari Raya Idul Fitri tahun ini yang diperkirakan jatuh pada tanggal 1 April 2025.

    “Karena kan lebaran biasanya banyak kebutuhan, jadi harapannya jika cair sebelum lebaran bisa sedikit membantu masyarakat untuk memenuhi kebutuhannya,” bebernya.

    Di sisi lain, Ketua Federasi Serikat Pekerja Rokok, Tembakau, Makanan, dan Minuman Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SP RTMM SPSI) Kabupaten Kudus, Suba’an Abdulrahman, menyampaikan bahwa pihaknya akan ikut mengawal penyaluran BLT bagi pekerja rokok di Kota Kretek.

    “Kami menyambut baik adanya program BLT bagi pekerja rokok ini, karena kan memang program itu wajib harus ada jika melihat dari aturan yang ada,” ucapnya.

    Aturan terkait penyaluran BLT bagi pekerja rokok sendiri telah tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 72 tahun 2024 tentang penggunaan DBHCHT.

    “Jika mengacu aturan yang ada, 30 persen dari DBHCHT yang diterima oleh daerah itu harus digunakan untuk program BLT pekerja rokok. Jadi memang BLT ini merupakan hak para pekerja rokok di Kudus,” jelasnya.

    Kemudian, dirinya juga menyambut positif kebijakan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus yang berencana menyalurkan BLT bagi pekerja rokok sebelum Idul Fitri 2025 mendatang. Menurutnya, hal itu dapat membantu para pekerja rokok memenuhi kebutuhannya jelang lebaran nanti.

    “Kalau mau lebaran kan ada banyak kebutuhan. Nah, dengan adanya BLT ini bisa membantu para pekerja rokok untuk memenuhi kebutuhan saat lebaran nanti,” katanya.

    Ia berharap nantinya proses penyaluran BLT bisa berjalan lancar sesuai dengan aturan yang ada.

    “Rencananya para pekerja akan mendapatkan empat kali BLT tahun ini, nanti kami akan ikut kawal supaya bisa tersalurkan dengan tepat,” pungkasnya. (Lingkar Network | Nisa Hafizhotus S. – Lingkarkudus.com)

  • Tenaga Honorer di Kudus Masa Kerja Kurang dari 2 Tahun Terancam Dirumahkan

    Tenaga Honorer di Kudus Masa Kerja Kurang dari 2 Tahun Terancam Dirumahkan

    KUDUS, Lingkarkudus.com – Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Kudus telah menargetkan bahwa pada tahun 2025 dipastikan tidak ada lagi tenaga honorer atau non-ASN di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus.

    Dengan adanya kebijakan ini, nasib tenaga honorer dengan masa kerja kurang dari dua tahun terancam dirumahkan. Apalagi, pada tahun 2024 lalu tenaga honorer tersebut tidak bisa mengikuti seleksi Pegawai Pemerintahan dengan Perjanjian Kerja (PPPK).

    Kepala BKPSDM Kabupaten Kudus, Putut Winarno, menyampaikan bahwa pihaknya belum bisa memberikan pernyataan secara pasti terkait nasib tenaga honorer dengan masa kerja kurang dari dua tahun.

    Akan tetapi, kata dia, bila mengacu pada aturan yang ada, sudah jelas bahwa pengentasan non-ASN harus dilakukan pada tahun 2025.

    “Tepatnya untuk tenaga honorer yang mulai kerja pada November 2023, (bagaimana nasibnya) belum bisa menjawab, hanya bisa melihat aturannya dulu,” katanya pada Jumat, 31 Januari 2025.

    Winarno menjelaskan bahwa berdasarkan Undang-Undang (UU) Nomor 5 tahun 2014 kemudian diturunkan menjadi Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 49 Tahun 2018 disebutkan bahwa penataan pegawai non-ASN harus selesai di tahun 2023.

    “Nah pada UU Nomor 20 Tahun 2023, sebelum penataan selesai juga sudah tertulis bahwa tidak boleh ada lagi rekrutmen tenaga non-ASN,” tandasnya.

    Ia juga mengungkapkan bahwa Pemkab Kudus telah empat kali mengeluarkan aturan terkait larangan rekrutmen tenaga non-ASN. Meliputi Surat Edaran (SE) Bupati tahun 2022 dan 2023, lalu peraturan bupati (perbup) pada Januari 2024 yang ditindaklanjuti dengan SE Sekretaris Daerah.

    “Dari tahun 2022 sampai 2024, Bupati Kudus sudah melarang rekrutmen tenaga honorer atau dengan nama lainnya, seperti tenaga kontrak, GTT, PTT, wiyata bakti, dengan harapan tidak ada lagi non-ASN di akhir tahun 2024,” ucapnya.

    Ia menjelaskan bahwa penataan pegawai non-ASN dituntaskan melalui proses seleksi PPPK pada tahun 2024 dengan mekanisme PPPK penuh waktu dan paruh waktu.

    Syarat pelamar PPPK pada tahun 2024 lalu yakni untuk pelamar prioritas, Eks THK-II, pegawai yang terdaftar dalam pangkalan data (database) BKN, pegawai yang aktif berkerja paling sedikit dua tahun terakhir, serta lulusan Pendidikan Profesi Guru (PPG).

    “Jadi tahun 2025 harapannya sudah tidak ada tenaga non-ASN lagi ,” tegasnya. (Lingkar Network | Nisa Hafizhotus S. – Lingkarkudus.com)

  • Banjir Kudus Rendam Tujuh Sekolah di Tiga Kecamatan

    Banjir Kudus Rendam Tujuh Sekolah di Tiga Kecamatan

    KUDUS, Lingkarkudus.com – Sebanyak tujuh sekolah di wilayah Kecamatan Mejobo, Jati, dan Kaliwungu, Kabupaten Kudus, terdampak bencana banjir.

    Kasi Sarana dan Prasarana (Sarpras) Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Kudus, Ananto Prayitno, menyebutkan bahwa sekolah di Kecamatan Mejobo yang terdampak banjir yakni SDN 4 Kesambi, SDN 2 Mejobo, dan SDN 4 Golantepus.

    “Kemudian di Kecamatan Jati sekolah yang terdampak banjir yakni SDN 3 Pasuruhan Lor. Sedangkan di Kecamatan Kaliwungu sekolah yang terdampak banjir yakni SDN 1 Setrokalangan, SDN 2 Setrokalangan, dan SDN 1 Banget,” paparnya pada Kamis, 30 Januari 2025.

    Ia mengatakan bahwa berdasarkan laporan yang diterima, tidak ada sarpras sekolah yang rusak akibat banjir tersebut. Menurutnya, rata-rata banjir menggenangi halaman sekolah.

    “Sejauh ini dari laporan yang ada itu tidak ada sarpras sekolah yang rusak,” katanya.

    Terpisah, Koordinator Wilayah (Korwil) Kecamatan Kaliwungu, Heru Sulistyono, menyampaikan bahwa banjir menggenangi SDN 1 Setrokalangan hingga 1 meter. Hal ini pun membuat kegiatan belajar mengajar tidak bisa dilakukan di sekolah.

    “Sementara untuk kegiatan belajar mengajar dilakukan secara daring. Karena siswa dan guru tidak bisa masuk ke sekolah akibat air yang sudah menggenang ke kelas,” ucapnya. (Lingkar Network | Nisa Hafizhotus S. – Lingkarkudus.com)

  • Tiga Sungai Meluap, Sejumlah Desa di Mejobo Kudus Terendam Banjir

    Tiga Sungai Meluap, Sejumlah Desa di Mejobo Kudus Terendam Banjir

    KUDUS, Lingkarkudus.com – Hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Kudus dalam beberapa hari terakhir menyebabkan Sungai Piji, Dawe, dan Pendo meluap. Akibatnya, banjir merendam tiga desa di Kecamatan Mejobo, yakni Desa Kesambi, Desa Golantepus, dan Desa Mejobo. Ribuan rumah terdampak, namun sebagian besar warga masih bertahan di rumah masing-masing.

    Camat Mejobo, Moch. Zaenuri, mengungkapkan bahwa ketinggian banjir di wilayahnya bervariasi antara 20 hingga 60 sentimeter. Menurutnya, Desa Kesambi menjadi wilayah terdampak terbesar, dengan 749 rumah dan 2.215 jiwa yang terdampak.

    Sementara itu, di Desa Golantepus tercatat sekitar 700 kepala keluarga (KK) atau 2.100 jiwa, dan di Desa Mejobo, sebanyak 350 KK atau 1.100 jiwa terdampak.

    “Hari ini ada tiga desa yang terdampak, yaitu Kesambi, Golantepus, dan Mejobo. Banjir ini terjadi karena curah hujan tinggi yang menyebabkan luapan dari Sungai Piji, Dawe, dan Pendo. Meski begitu, sebagian besar warga masih bertahan di rumah masing-masing,” ujar Zaenuri di Kudus pada Kamis, 30 Januari 2025.

    Salah satu warga Desa Mejobo, Kholis, mengatakan bahwa banjir mulai masuk ke rumahnya sejak dini hari. Hingga pagi, ketinggian air sudah mencapai 50 sentimeter. Namun, ia masih memilih bertahan sembari terus memantau situasi.

    “Banjir ini mulai masuk rumah sekitar pukul 02.00 atau 03.00 pagi. Sepertinya karena curah hujan yang tidak berhenti-henti. Kalau sekarang airnya sekitar 50 sentimeter. Ada beberapa rumah yang terendam, tapi tidak terlalu parah. Kalau nanti semakin tinggi, baru kami mengungsi,” ungkap Kholis.

    Meskipun banjir terus meluas, aktivitas warga masih berjalan. Beberapa warga tetap beraktivitas seperti biasa, meski harus menerjang genangan air.

    Sementara itu, Forkopimcam bersama pemerintah desa telah menyiapkan posko siaga di masing-masing desa sebagai langkah antisipasi jika kondisi memburuk.

    Di sisi lain, Kepala Desa Kesambi, Muhammad Masri, menyampaikan air mulai meluap dari tanggul desa tersebut pada Rabu, 29 Januari 2025, sekira pukul 18.45 WIB. Limpasan air tersebut kemudian menjebol penahan air di Jembatan 9 Desa Kesambi yang mengakibatkan banjir menggenang ke rumah-rumah warga.

    “Untuk penanganan sementara ini air dari pemukiman kita pompanisasi dulu supaya bisa segera surut,” ujarnya.

    Selanjutnya, pihaknya akan melakukan peninggian tanggul supaya air dari sungai tidak melimpas ke pemukiman warga. Peninggian tanggul ini akan dilakukan Pemdes Kesambi bekerja sama dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana, Badan Penanggulanan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kudus dan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Kudus.

    “BBWS rencananya akan mengirimkan tanah dan sak karung untuk peninggian tanggul. BPBD dan Dinas PUPR rencananya mau kirim juga,” katanya.

    Dia menambahkan, untuk titik yang paling parah dan perlu segera ditinggikan yakni di Jembatan 9 dan RW 4.

    “Kalau hari ini tanah dan karung sak jadi datang akan langsung kami eksekusi hari ini bersama warga. Tapi karena curah hujan yang masih tinggi, jadi mungkin pengambilan tanah di penambangan juga masih terbengkalai, jadi kita masih menunggu,” ungkapnya. (Lingkar Network | Mohammad Fahtur Rohman/Nisa Hafizhotus S. – Lingkarkudus.com)

  • Stok Logistik Menipis, Warga Terdampak Banjir di Kudus Butuh Bantuan Segera

    Stok Logistik Menipis, Warga Terdampak Banjir di Kudus Butuh Bantuan Segera

    KUDUS, Lingkarkudus.com – Seminggu setelah banjir melanda, warga terdampak banjir di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, mulai merasakan kekurangan logistik, terutama untuk kebutuhan pangan.

    Di posko pengungsian, stok bahan baku untuk dapur umum diprediksi hanya bisa bertahan kurang dari dua hari lagi. Padahal, banjir yang merendam enam desa di dua kecamatan di Kudus belum surut. Hal itu memaksa ribuan warga mengungsi dan bertahan di posko pengungsian.

    Diketahui, dapur umum menyiapkan sekitar 350 nasi bungkus per hari untuk para pengungsi dan warga yang memilih tetap tinggal di rumah mereka yang terendam.

    “Untuk sehari-hari, kita membagikan sekitar 350 nasi bungkus. Sebagian untuk pengungsi, dan sebagian lagi untuk warga yang bertahan di rumah,” ujar Siswanto, Koordinator Posko Bencana pada Minggu, 26 Januari 2025.

    Namun, menurut Siswanto, meskipun kebutuhan pangan di posko masih tercukupi, pasokan bahan baku di dapur umum diperkirakan hanya cukup untuk dua hari ke depan.

    Hal ini membuat mereka sangat mengharapkan adanya bantuan dari pemerintah atau pihak terkait.

    “Kami butuh bantuan segera. Stok logistik kita tinggal sedikit, sementara warga masih banyak yang mengungsi dan belum bisa kembali ke rumahnya. Kami berharap ada bantuan tambahan agar dapur umum bisa tetap berjalan,” tambah Siswanto.

    Data terbaru dari BPBD Kudus menunjukkan bahwa banjir masih merendam enam desa, yaitu Desa Setrokalangan, Desa Banget, Desa Kedungdowo, Desa Garung Kidul, dan Desa Bekimbing Kidul di Kecamatan Kaliwungu, serta Desa Pasuruhan Lor di Kecamatan Jati.

    Banjir ini membuat sekitar 4.600 jiwa terdampak dan merendam 225 rumah warga. Para pengungsi yang masih mengandalkan bantuan di posko sangat berharap agar pasokan makanan dan kebutuhan lainnya segera terjamin untuk beberapa hari ke depan. (Lingkar Network | Mohammad Fahtur Rohman – Lingkarkudus.com)

  • Giliran Petugas Pengangkut Sampah Demo di Depan Pendopo Kudus, Tuntut Solusi Terkait TPA Tanjungrejo

    Giliran Petugas Pengangkut Sampah Demo di Depan Pendopo Kudus, Tuntut Solusi Terkait TPA Tanjungrejo

    KUDUS, Lingkarkudus.com – Massa yang tergabung dalam Paguyuban Bentor Sampah se-Kabupaten Kudus menggelar aksi demo di depan Pendopo Kabupaten Kudus pada Sabtu, 25 Januari 2025. Aksi tersebut digelar lantaran mereka merasa tidak ada solusi dengan adanya penutupan TPA Tanjungrejo yang sudah berlangsung selama 10 hari.

    Perwakilan Paguyuban Bentor Sampah se-Kabupaten Kudus, Solikin mengatakan, penutupan TPA Tanjungrejo membuat para petugas pengangkut sampah seperti dirinya tidak bisa bekerja seperti biasa. Mereka yang biasanya mengangkut sampah dari rumah-rumah warga kini harus menganggur selama beberapa hari.

    “Intinya kita minta supaya bisa membuang sampah yang menumpuk di sekitar masyarakat. Ini kita sudah 10 hari berhenti (kerja), padahal kita makan dari sampah itu. Tapi kami tidak bisa mengangkut itu, padahal sampah menumpuk dimana-mana. Jadi kita nuntut supaya bisa membuang sampah lagi seperti sebelumnya,” paparnya.

    Selain itu, dirinya mengaku bahwa para petugas pengangkut sampah ini sudah mendapat keluhan dari masyarakat. Akan tetapi, mereka juga tidak bisa berbuat apa-apa selagi TPA Tanjungrejo belum dibuka.

    “Kita dapat komplen dari semua masyarakat karena kita ujung tombak dari masalah sampah ini,” ucapnya.

    Kudus Darurat Sampah Imbas TPA Tanjungrejo Disegel Warga

    Oleh karena itu, dalam aksi ini mereka meminta Pemkab Kudus memberikan solusi hari ini juga (25 Januari 2025). Tanpa adanya solusi, mereka mengancam akan tetap berada di depan Pendopo Kabupaten Kudus. 

    “Harus ada keputusan hari ini juga. Kita percaya TPA sudah ada pembenahan-pembenahan tapi kita juga mikirin dari pihak masyarakat Desa Tanjungrejo karena mereka juga kena imbasnya. Jadi kami nunggu solusi terbaik dari pemerintah daerah, pikirkan juga supaya jangan sampai terjadi seperti ini lagi,” tegasnya.

    Tak perlu menunggu waktu lama, perwakilan Paguyuban Bentor Sampah kemudian diajak untuk audiensi bersama Pemkab Kudus. Usai audiensi, Pemkab Kudus pun langsung memberikan solusi sementara bagi para petugas pengangkut sampah tersebut. Solusi dari pemkab itu diberikan kurang lebih satu jam setelah melakukan audiensi dengan perwakilan massa unjuk rasa

    Diduga Cemari Sungai Jati, Limbah TPA Tanjungrejo Kudus Bikin Petani Merugi

    Kepala Dinas PKPLH Kabupaten Kudus, Abdul Halil langsung menemui para pengunjuk rasa di depan pendopo untuk menyampaikan solusi dari pemerintah daerah. 

    Ia mengatakan, para petugas pengambil sampah mulai hari ini sudah bisa mengambil sampah-sampah dari rumah warga lagi. Sampah yang sudah diangkut itu, lanjut dia, nantinya bisa dibawa dan dikumpulkan di Kantor Dinas PKPLH yang berlokasi Jalan R Agil Kusumadya Nomor 1A, Desa Jati Wetan, Kecamatan Jati.

    Warga Segel TPA Tanjungrejo Kudus Imbas Overload dan Cemari Lingkungan

    “Intinta hari ini sudah ada keputusan dari Pemkab Kudus. Sudah diputuskan bersama bahwa muatan jenengan bisa dibawa ke Dinas PKPLH sementara, sambil kami melakukan upaya-upaya untuk membuka TPA seperti sedia kala,” katanya.

    Akan tetapi, tegasnya, sampah yang dikumpulkan di Dinas PKPLH Kabupaten Kudus harus dipilah terlebih dahulu. Yakni dipisah antara sampah organik dan anorganik.

    “Tapi kami minta harus dipilah organik dan anorganik, kalau tidak dipilah saya tidak mau menerima,” tuturnya.(Lingkar Network | Nisa Hafizhotus S – Lingkarkudus.com)