Soroti 4 Fasilitas Haji 2023, Gus Haiz Dorong Pemerintah untuk Evaluasi

JEPARA, Lingkar.news Tahun ini, pertama kalinya pelaksanaan haji dilakukan dengan kapasitas penuh setelah sebelumnya dihadang Pandemi Covid-19 sejak 2020. Diketahui Indonesia pada 2023 ini, memberangkatkan sebanyak 221.000 jemaah haji dan 30 persen di antaranya merupakan kategori lansia di atas 65 tahun.

Ketua DPRD Jepara Haizul Ma’arif yang menjadi pendamping haji Kabupaten Jepara, menilai fasilitas dan pelayanan haji yang diberikan kepada jemaah haji tahun 2023 harus dievaluasi oleh pemerintah.

“Secara fasilitas sebenarnya standar seperti fasilitas haji-haji sebelumnya, khususnya haji reguler, baik pesawat, makanan saya kira standar. Untuk makannya pun standar tidak prasmanan tetapi diberi box sehari tiga kali, menunya memang saya anggap standar minimalis, mungkin bisa agak ditingkatkan sedikit,” kata Gus Haiz sapaan akrab Haizul Ma’arif, baru-baru ini.

Tak hanya itu, Gus Haiz juga menyoroti fasilitas tenda di Mina. Menurutnya, fasilitas tenda over kapasitas. Pasalnya, satu tenda yang berukuran 12×12 ditempati 200 lebih jemaah haji.

“Entah over kapasitas atau bagaimana, tapi ini perlu untuk dievaluasi. Ada yang tidur dengan duduk karena sangking tidak muatnya, ada yang tengkurep, jongkok, dan lain sebagainya, yang penting bisa masuk ke tenda untuk menghindari sengatan matahari yang saat itu mencapai 49-50 derajat. Ini yang harus dievaluasi karena fasilitas tenda sangat penting sekali bagi jemaah untuk mewujudkan kenyamanan,” tegasnya.

Fasilitas toilet di Mina juga menjadi perhatian Gus Haiz. Ia menilai, jumlah toilet yang ada di Mina sangat kurang, karena satu pintu toilet bisa ditunggu sampai 20 orang.

“Manajemen bus di Saudi ini harus dievaluasi juga karena terjadi penundaan penjemputan di Muzdalifah 4-5 jam, bahkan sampai jam 2 siang baru dijemput. Bayangkan di Muzdalifah tidak ada tenda, tidak ada tempat berteduh, air susah, orang-orang kepanasan sekali bahkan ada yang pingsan, kemarin sampai krodit sehingga ini harus dievaluasi,” tuturnya.

Atas peristiwa-peristiwa tersebut, Gus Haiz mendorong Pemerintah Indonesia untuk mendesak Pemerintah Arab Saudi agar melakukan peningkatan fasilitas haji.

“Jangan hanya memberikan kuota haji yang banyak, sementara tidak diimbangi dengan pelayanan fasilitas yang memadai. Ini sangat kasihan bagi jemaah, terlebih tahun ini jemaah kita kebanyakan sudah lansia,” ucapnya. (Lingkar Network | Tomi Budianto – Koran Lingkar)