Filosofi 9 Macam Makanan yang bakal Disajikan di Gunungan Kirab Napak Tilas Ki Ageng Penjawi Kebangkitan Pati

PATI, Lingkar.news – Helatan Pawai Kirab “Napak Tilas Ki Ageng Penjawi Kebangkitan Pati” sudah di depan mata. Persiapan panitia sendiri sudah mencapai 80 persen. Salah satu yang menarik dalam persiapan itu adalah adanya lima gunungan makanan yang memiliki makna spesial.

Kerangka lima gunungan telah disiapkan warga. Berdiri kokoh di halaman Maqam Ki Ageng Penjawi, RT 10 RW 01, Dusun Kaborongan, Kelurahan Pati Lor, Pati, Jawa Tengah. Gunungan-gunungan makanan tersebut nantinya akan dibagikan ke masyarakat.

Ketua Panitia Pawai Kirab, Teguh Jumadiyanto mengemukakan, lima gunungan tersebut mempunyai makna tersendiri.

Panitia Kirab Napak Tilas Ki Ageng Penjawi Kebangkitan Pati Bangun Harmonisasi dengan Instansi Terkait

“Gunungan itu ada lima yang menyimbolkan sebagai rukun Islam. Isinya ada sayur, ada buah-buahan, ada polo pendem, kemudian ada makanan yang siap dimakan. Dari situ nanti jumlah masing-masing jenis makanan itu ada 9 macam. Jadi ada 9 macam sayuran, 9 macam polo pendem, 9 macem buah-buah, pokoknya serba 9,” tuturnya.

Ia menjelaskan, pemilihan 9 macam jenis makanan tersebut mengandung makna filosofis yang menyimbolkan Walisongo. Karena Ki Ageng Penjawi merupakan keturunan dari Walisongo.

Sebagai ketua panitia, Teguh tak menyangka bahwa antusias warga demikian luar biasa dalam menyambut Pawai Kirab “Napak Tilas Ki Ageng Penjawi Kebangkitan Pati” yang tinggal menghitung hari tersebut.

Tausiyah dan Sholawatan Hangatkan Tradisi Mapak Tanggal 1 Suro di Halaman Maqam Ki Ageng Penjawi Pati

“Kemarin sore kami rapat-rapat dengan ibu-ibu dan sambutan mereka sangat luar biasa. Mereka semua siap membantu. Kemudian teman-teman karang taruna dan pemuda di sini juga luar biasa. Sampai pemasangan umbul-umbul, hingga semua sudah terselesaikan semua karena kekompakan warga. Alhamdulillah, untuk persiapan wilayah saat ini sudah 80 persen,” jelasnya.

Sementara itu untuk finishing-nya, Teguh menjelaskan bahwa panitia tinggal menyematkan makanan dalam gunungan. Kemudian mengatur kantong-kantong parkir karena diprediksi yang akan terlibat sampai ribuan warga.

Ia berharap, dengan Pawai Kirab ini dapat menggugah warga Pati mengenai keberadaan Ki Ageng Penjawi yang merupakan leluhur warga Pati. 

Kirab Napak Tilas Ki Ageng Penjawi Kebangkitan Pati, Forkopimda bakal Naik Kereta Kencana

Sebelumnya, panitia haul juga menyelenggarakan acara “Mapak Tanggal 1 Suro” atau memperingati tahun baru Islam 1 Muharram 1445 Hijriyah yang sudah menjadi tradisi dari tahun ke tahun.

Tampak rukun dan akrab, pengurus Maqam menggelar yasin, tahlil, tumpengan dan hadroh, pada Selasa malam (18/7). Tak lupa, supaya dapat semakin meningkatkan iman dan takwa, kegiatan yang digelar di Halaman Maqam Ki Ageng Penjawi itu juga diisi dengan tausiyah dari Kyai Rohim.

Teguh mengatakan, kegiatan Mapak Tanggal 1 Suro merupakan tradisi yang sudah rutin mereka gelar tiap tahun. Tujuannya tak lain adalah untuk mensyukuri nikmat dan karunia dari Allah subhanahu wata’ala.

Warga Hadiri Rapat untuk Sukseskan Kirab Napak Tilas Ki Ageng Penjawi Kebangkitan Pati

“Tujuannya diadakan rangkaian kegiatan ini di malam 1 suro adalah untuk mensyukuri nikmat Allah karena kita sudah memasuki tahun baru 1445 Hijriyah. Harapannya tahun ini diberikan keberkahan oleh Allah SWT untuk semua warga dengan karomah Ki Ageng Penjawi,” tuturnya.

Acara tersebut dihadiri warga sekitar dan pemuda karang taruna Pati Lor. Acara semakin hangat dengan adanya nasi tumpeng yang dihidangkan dengan lauk pelengkap. Warga pun guyup rukun mengitari nasi tumpeng tersebut, sementara tim hadroh mengumandangkan sholawat dengan penuh semangat.

Mapak tanggal tersebut merupakan awal dari rangkaian peringatan Haul Ki Ageng Penjawi yang akan diperingati dengan berbagai mata acara. Mulai dari mapak tanggal 1 Suro, dilanjutkan Pawai Kirab “Napak Tilas Ki Ageng Penjawi Kebangkitan Pati” pada Minggu, 23 Juli mendatang, Jamas Pusaka pada 26-27 Juli 2023, dilanjutkan Buka Luwur pada Kamis pagi 27 Juli 2023 dan ditutup Pengajian Umum pada malam harinya. (Lingkar Network | Nailin RA – Koran Lingkar)