Blog

  • Layanan Tukar Uang Baru di Bank Jateng Kudus Kembali Dibuka, Catat Tanggalnya!

    Layanan Tukar Uang Baru di Bank Jateng Kudus Kembali Dibuka, Catat Tanggalnya!

    KUDUS, Lingkarkudus.com – Setelah kuota penukaran uang baru periode 18–21 Maret 2025 penuh, Bank Indonesia kembali membuka kesempatan bagi masyarakat untuk menukar uang pecahan kecil di Bank Jateng Kudus. 

    Layanan ini akan berlangsung pada 24–27 Maret 2025 dengan sistem pendaftaran online melalui aplikasi PINTAR BI.

    Tingginya antusiasme masyarakat untuk mendapatkan uang baru menjelang Lebaran Idulfitri membuat server pendaftaran sebelumnya sempat mengalami gangguan. 

    Sejumlah warga mengeluhkan sulitnya mengakses aplikasi karena error dan lag, sehingga tidak bisa mendaftar.

    Pemimpin Bank Jateng Cabang Kudus, Risdiyanto, mengatakan bahwa layanan tambahan ini diberikan untuk mengakomodasi permintaan tinggi dari masyarakat.

    “Bank Indonesia masih menyediakan kesempatan tambahan bagi masyarakat yang belum sempat menukar uang. Pendaftaran dibuka pada 23 Maret, dan penukaran akan dilakukan pada 24–27 Maret,” ujarnya baru-baru ini.

    Seperti periode sebelumnya, setiap warga hanya dapat menukar uang maksimal Rp4,3 juta dengan pecahan tertentu, yaitu Rp50.000 (Rp1,5 juta), Rp20.000 (Rp500.000), Rp10.000 (Rp1 juta), Rp5.000 (Rp1 juta), Rp2.000 (Rp400.000), dan Rp1.000 (Rp100.000).

    Sistem pendaftaran online ini diharapkan dapat mengurangi antrean panjang di lokasi penukaran. 

    “Dengan sistem ini, kami ingin pemerataan dalam distribusi uang baru. Setiap KTP hanya bisa mendaftar satu kali, sehingga lebih teratur,” jelas Risdiyanto.

    Namun, sejumlah warga berharap sistem ini dapat diperbaiki agar tidak mudah error. 

    Watri Lulutika Klaling (23), warga Jekulo, mengaku beruntung bisa mendaftar sebelumnya meski server sering bermasalah.

    “Harapannya tahun depan sistemnya lebih baik supaya masyarakat tidak kesulitan,” katanya.

    Selain Bank Jateng, layanan penukaran uang baru juga tersedia di beberapa bank mitra BI lainnya, seperti BNI dan BSI.(Lingkar Network | Mohammad Fahtur Rohman – Lingkarkudus.com)

  • Mendikdasmen Upayakan Renovasi Sekolah Terdampak Banjir di Kudus

    Mendikdasmen Upayakan Renovasi Sekolah Terdampak Banjir di Kudus

    KUDUS, Lingkarkudus.com – Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, meninjau kondisi sekolah dasar yang terdampak banjir di Kabupaten Kudus pada Kamis, 20 Maret 2025.

    Dalam kunjungannya, Abdul Mu’ti melihat langsung kondisi bangunan SDN 1 Setrokalangan dan SDN 3 Pasuruan Lor, Kudus, serta proses pembelajaran yang masih berlangsung meskipun fasilitas mengalami kerusakan.

    “Kami melihat sekolah dasar yang beberapa bulan lalu terdampak banjir, termasuk kondisi bangunan dan proses pembelajarannya. Kami tentu mencoba menyesuaikan dengan program Presiden terkait renovasi sekolah di Indonesia,” ujar Abdul Mu’ti.

    Ia berharap sekolah-sekolah yang rusak akibat bencana maupun karena faktor usia bangunan dapat segera direnovasi.

    “Mudah-mudahan di daerah-daerah yang sekolahnya rusak, baik karena banjir maupun kondisi bangunan yang sudah tua, bisa diperbaiki di masa mendatang,” ujarnya.

    Dalam kunjungan tersebut, Abdul Mu’ti juga memasuki ruang kelas untuk meninjau langsung jalannya proses pembelajaran.

    Menurutnya, penting untuk memberikan masukan agar sistem pembelajaran dapat berjalan lebih baik ke depan.

    “Kami melihat kondisi ruang kelas dan nanti akan ada masukan agar proses belajar mengajar semakin baik,” katanya.

    Terkait anggaran renovasi sekolah, Abdul Mu’ti mengungkapkan bahwa saat ini terdapat sekitar 10.440 sekolah yang telah terdaftar untuk program perbaikan secara nasional.

    Namun, ia belum dapat memastikan apakah sekolah-sekolah di Kudus termasuk dalam daftar tersebut.

    “Mudah-mudahan Kudus sudah masuk dalam program ini. Namun, jika belum, mungkin pemerintah kabupaten telah mengalokasikan anggaran sendiri. Nanti akan kita lihat dan diskusikan lebih lanjut, karena dengan jumlah 10 ribu sekolah yang terdaftar, anggarannya memang terbatas,” jelasnya.

    Ia menekankan pentingnya kerja sama antara pemerintah pusat dan daerah dalam memastikan setiap sekolah mendapatkan fasilitas yang layak.

    “Semoga ada alokasi anggaran yang memungkinkan untuk kita diskusikan lebih lanjut, khususnya bagi sekolah-sekolah di Kudus yang membutuhkan perbaikan,” tutupnya. (Lingkar Network | Mohammad Fahtur Rohman – Lingkarkudus.com)

  • Jelang Lebaran, DPRD Kudus Sidak Harga Sembako di Pasar Tradisional

    Jelang Lebaran, DPRD Kudus Sidak Harga Sembako di Pasar Tradisional

    KUDUS, Lingkarkudus.com – Menjelang lebaran, Komisi B DPRD Kudus melakukan inspeksi mendadak (sidak) di sejumlah pasar tradisional pada Rabu, 19 Maret 2025.

    Ketua Komisi B DPRD Kudus, Sutejo, menyatakan sidak tersebut dilakukan untuk memastikan stabilitas harga sembako dan kebijakan retribusi pasar menjelang Hari Raya Idul Fitri.

    “Saat mendekati Lebaran, kami memastikan apakah harga-harga tetap stabil atau ada lonjakan. Jika terjadi lonjakan, tentu ini menjadi tantangan bagi pemerintah daerah, terutama dinas perdagangan, untuk segera mengendalikan agar harga tetap aman,” ujarnya.

    Dari hasil sidak, ia mengungkapkan bahwa harga sejumlah komoditas masih terpantau stabil. Beras ketan mengalami penurunan Rp 2.000 per kilogram, sedangkan gula pasir turun dari Rp 19.000 menjadi Rp 18.500 per kilogram.

    Namun, terkait isu minyak goreng kemasan yang sebelumnya viral karena dugaan takaran tidak sesuai, pihak DPRD masih menunggu hasil verifikasi lebih lanjut.

    “Minyak goreng ini masih dalam pemantauan lebih detail. Kami belum bisa menyampaikan hasilnya secara resmi sampai ada penimbangan yang benar-benar valid. Jika ditemukan perbedaan, kami akan mengajukan protes kepada pihak terkait,” jelasnya.

    Selain memantau harga sembako, sidak juga menyoroti kebersihan pasar. Ketua Komisi B menyebut bahwa permasalahan sampah di pasar saat ini telah terkendali berkat kerja sama dengan para pedagang.

    Menanggapi sidak tersebut, Kepala Bidang Pengelolaan Pasar Dinas Perdagangan Kudus, Albertus Harys Yunanto, menjelaskan bahwa pihaknya telah berdiskusi dengan paguyuban pasar terkait kebijakan retribusi.

    “Sewa Pemakaian Kekayaan Daerah (PKD) telah dihapus, sedangkan retribusi pasar mengalami sedikit kenaikan. Namun, jika dihitung secara keseluruhan, justru lebih ringan karena sudah mencakup layanan kebersihan dan pengelolaan pasar,” jelasnya.

    Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa sistem e-retribusi telah diterapkan di Pasar Kliwon dan Pasar Bitingan.

    Namun, implementasi penuh masih menunggu roadmap dari Badan Pendapatan, Pengelolaan Keuangan, dan Aset Daerah (BPPKAD).

    Kebijakan itu sesuai dengan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 4 Tahun 2023 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (PDRD). (Lingkar Network | Mohammad Fahtur Rohman – Lingkarkudus.com)

  • Safari Dakwah, Program Khusus Ponpes Rohmatul Ummah Kudus Selama Ramadhan

    Safari Dakwah, Program Khusus Ponpes Rohmatul Ummah Kudus Selama Ramadhan

    KUDUS, Lingkarkudus.com – Pondok Pesantren (Ponpes) Rohmatul Ummah yang berlokasi di Desa Jekulo, Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus, memiliki kegiatan khusus selama bulan suci Ramadhan.

    Pesantren yang sudah berdiri 36 tahun tersebut rutin mengirimkan santri-santrinya untuk bisa memberikan manfaat kepada masyarakat bahkan di luar Kabupaten Kudus.

    Khodim Ponpes Rohmatul Ummah, Helmy Mubarok, mengatakan kegiatan khusus pada bulan Ramadhan yakni safari dakwah. Kegiatan tersebut rutin diadakan setiap tahun pada bulan Ramadhan oleh para santri Ponpes Rohmatul Ummah.

    “Kegiatan safari dakwah yaitu para santri yang akan lulus dari ponpes ini kami minta melakukan dakwah di daerah-daerah pelosok. Mereka kami kirimkan ke masjid-masjid di daerah tertentu untuk membantu kegiatan di masjid maupun di masyarakat sekitarnya,” jelasnya pada Senin, 17 Maret 2025.

    Hal ini, kata Helmy, dilakukan supaya ketika para santri lulus dari Ponpes Rohmatul Ummah bisa siap memberikan manfaat bagi masyarakat sekitarnya.

    “Program kegiatan ini memang khusus bagi para santri yang sudah siap untuk lulus. Mereka bisa berlatih dulu melalui kegiatan safari dakwah itu, supaya ketika pulang bisa siap memberikan manfaat kepada masyarakat di sekitarnya,” ungkapnya.

    Ia mengatakan, pada tahun ini, ada beberapa santri yang melakukan kegiatan safari dakwah. Lokasinya yakni berada di masjid wilayah Kabupaten Sragen.

    Kemudian, Helmy mengatakan, kegiatan khusus selama bulan Ramadhan lainnya yakni mengaji kitab-kitab yang berkaitan dengan Ramadhan, tadarus al-quran, dan pengembangan dakwah.

    Sementara itu, untuk kegiatan di luar bulan Ramadhan, Ponpes Rohmatul Ummah memadukan antara kegitan pondok dan sekolah formal.

    “Jadi kegiatan di ponpes ini sudah paket komplit ada belajar agama dan pendidikan formal,” katanya.

    Kegiatan para santri di ponpes tersebut di antaranya bangun sebelum subuh untuk melaksanakan salat tahajud, lalu jamaah subuh dan mengaji al-quran. Kemudian, mulai sekitar pukul 06.00 WIB persiapan sekolah, hingga pulang sekolah pada pukul 13.00 WIB.

    “Pulang sekolah para santri istirahat hingga nanti waktu ashar sholat berjamaah, dilanjutkan mengaji kitab lalu jamaah maghrib dan isya serta mujahadah. Setelah itu melakukan kegiatan Madrasah Rohmatul Ummah mulai pukul 20.00-22.00 WIB,” paparnya.

    Helmy menyampaikan, para santri yang mondok di Ponpes Rohmatul Ummah ada yang fokus belajar penguasaan kitab kuning ada juga yang fokus untuk menghafal al-quran.

    “Pada awal-awal ponpes ini berdiri memang banyak yang belajar penguasaan kitab kuning. Tapi seiring perkembangan waktu, karena penerus ponpes ini juga ada yang hafidz dan hafidzah, santri juga ada yang bisa belajar untuk hafalan al-quran,” ucapnya. (Lingkar Network | Nisa Hafizhotus S. – Lingkarkudus.com)

  • Selama 2 Pekan, Polres Kudus Tangkap 4 Tersangka dari 3 Kasus Narkoba

    Selama 2 Pekan, Polres Kudus Tangkap 4 Tersangka dari 3 Kasus Narkoba

    KUDUS, Lingkarkudus.com – Dalam kurun waktu dua pekan terakhir, Polres Kudus berhasil mengungkap tiga kasus peredaran narkoba di wilayah Kudus dan Jepara. Empat orang tersangka berhasil diamankan beserta barang bukti berupa ganja seberat 22,5 gram dan sabu seberat 1,1 gram.

    Wakapolres Kudus, Kompol Rendi Johan Prasetyo, mengatakan bahwa kasus pertama terjadi pada 5 Maret 2025 pukul 01.00 WIB di tepi jalan depan toko roti di Desa Jati, Kabupaten Kudus. 

    Dalam kejadian ini, dua tersangka berinisial M dan I ditangkap dengan barang bukti berupa 8,87 gram ganja, satu unit HP, satu pack kertas papir, serta satu unit sepeda motor Honda Vario.

    “Dua tersangka ini kami jerat dengan pasal 114 ayat 1 dan pasal 130 ayat 1 Undang-Undang Nomor 39 tentang narkotika, dengan ancaman hukuman maksimal 12 tahun penjara,” ujar Rendi, Senin, 17 Maret 2025.

    Kasus kedua terjadi di depan gapura Desa Kaliwungu, Kecamatan Welahan, Jepara, pada 5 Maret pukul 03.00 WIB. 

    Seorang tersangka berinisial M diamankan dengan barang bukti satu linting ganja dan satu plastik klip berisi ganja seberat 13,64 gram. 

    Sementara itu, kasus ketiga terungkap pada 13 Maret 2025 pukul 17.00 WIB di tepi Jalan Raya Kudus-Jepara, Desa Kaliwungu, Kecamatan Kaliwungu, Kudus. 

    Seorang tersangka berinisial A ditangkap dengan barang bukti sabu seberat 1,1 gram dan satu unit sepeda motor Honda Beat warna hitam.

    Kasat Narkoba Polres Kudus, AKP Noor Biyanto, menjelaskan bahwa peredaran ganja di Kudus melibatkan jaringan antarwilayah. 

    “Awalnya, kasus ini terungkap di Demak, kemudian berkembang ke Desa Bae, Kudus, hingga Jepara. Para tersangka saling mengenal dan menjual narkoba ke teman-temannya,” katanya.(Lingkar Network | Fahri Akbar – Lingkarkudus.com)

  • Tenaga Non-ASN di Kudus Masa Kerja di bawah 2 Tahun Tetap Bisa Kerja, Tapi Ada Syaratnya

    Tenaga Non-ASN di Kudus Masa Kerja di bawah 2 Tahun Tetap Bisa Kerja, Tapi Ada Syaratnya

    KUDUS, Lingkarkudus.com – Tenaga non-ASN di Kudus dengan masa kerja di bawah dua tahun yang tidak memenuhi syarat (TMS) dalam seleksi pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) 2024 sempat terancam dirumahkan.

    Pasalnya setelah seleksi PPPK 2024, Pemerintah Kabupaten Kudus tidak lagi mempekerjakan tenaga non-ASN di seluruh organisasi perangkat daerah (OPD).

    Akan tetapi, untuk mengakomodir 700 tenaga non ASN masa merja di bawah dua tahun agar bisa tetap bekerja, Pemkab Kudus membuat skema kebijakan baru. 

    Kepala Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kudus, Putut Winarno, mengatakan tenaga non-ASN di seluruh OPD akan tetap dipekerjakan melalui sistem outsourcing (alih daya).

    “Sesuai dengan arahan terbaru, tenaga non-ASN yang berkeja di setiap OPD nanti akan tetap terakomodir. Nanti tenaga non-ASN yang dibawah tahun tahun bisa masuk outsourcing, dan tetap bekerja di OPD,” ujarnya.

    Akan tetapi, kata Winarno, hanya ada tiga jenis pekerjaan yang diperbolehkan menggunakan sistem outsourcing ini, yakni tenaga kebersihan, keamanan, dan supir.

    “Jadi jika mereka sebelumnya tidak bekerja pada bagian itu nanti kami tawarkan untuk pindah ke tiga jenis pekerjaan itu. Karena hanya tiga jenis pekerjaan itu yang boleh pakai sistem outsourcing,” ungkapnya.

    Ia menjelaskan, setelah proses PPPK selesai, akan ada redistribusi atau mutasi untuk menyeimbangkan kinerja di masing-masing OPD. Termasuk bagi tenaga kebersihan, keamanan, dan supir tersebut.

    Winarno menegaskan bahwa Pemkab Kudus telah melarang setiap OPD ataupun sekolah negeri untuk merekrut tenaga honorer baru. Larangan ini telah dituangkan dalam surat edaran yang diterbitkan sejak tahun 2022.

    Meliputi Surat Edaran (SE) Bupati tahun 2022 dan 2023, lalu peraturan bupati (perbup) pada Januari 2024 yang ditindaklanjuti dengan SE Sekretaris Daerah (Sekda) Kudus.

    “Dari tahun 2022 sampai 2024, Bupati Kudus sudah melarang rekruitmen non ASN atau dengan nama lainnya, seperti tenaga kontrak, honorer, GTT, PTT, wiyata bakti,” ungkapnya. (Lingkar Network | Nisa Hafizhotus. S – Lingkarkudus.com)

  • Produk UMKM Jadi Tren Parsel Lebaran di Kudus

    Produk UMKM Jadi Tren Parsel Lebaran di Kudus

    KUDUS, Lingkarkudus.com – Sebagian masyarakat biasanya memanfaatkan momen jelang Lebaran Idulfitri untuk saling bertukar parsel kepada keluarga, teman ataupun orang-orang dekat lainnya. Parsel lebaran ini biasanya berisi makanan, pakaian, kerajinan atau lain sebagainya.

    Tahun 2025, tren parsel yang ramai peminat adalah parsel berisi produk-produk UMKM lokal. Bahkan, penjual produk UMKM lokal mengaku kebanjiran pesanan pada Ramadan 1446 Hijriah/2025 Hijriah.

    Salah satunya yakni Goodang Snack and Craft Indonesia di Kabupaten Kudus yang menampung produk-produk UMKM lokal. 

    Rubiyanti, Koordinator Gudang Snack and Craft Indonesia di Kudus, mengaku meski baru buka sebulan, pihaknya sudah kebanjiran pesanan parsel untuk Hari Raya Idulfitri.

    Penjual khusus produk UMKM lokal yang berada di Desa Panjang, Kecamatan Bae, ini mendapat pesanan parsel lebaran hingga 340 paket pada pekan kedua Ramadan.

    Pesanan parsel lebaran di Goodang Snack and Craft Indonesia ini pun diprediksi akan terus bertambah hingga menjelang hari Lebaran pada akhir Maret 2025 mendatang.

    “Di Kami, menampung produk dari 67 pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) lokal. Total ada 89 jenis produk lokal,” kata Rubiyanti.

    Ia menyebut, keunikan parsel yang ditawarkan di Goodang Snack adalah fleksibilitas bagi pembeli untuk memilih sendiri isi paket sesuai selera.  

    “Kami menyediakan beragam produk unggulan, seperti kue kering, keripik jamur, labu jipang, brownies, dan lainnya,” bebernya.

    Harga parsel yang ditawarkan cukup bervariasi, mulai dari Rp70.000 hingga Rp400.000. Selain dapat memilih isi, pelanggan juga bisa menentukan kemasan yang diinginkan, apakah dalam bentuk kotak kardus atau keranjang ramah lingkungan.

    Penjualan parsel di Goodang Snack meningkat pesat dalam sepekan terakhir. Rata-rata belasan hingga puluhan parsel terjual setiap hari, dengan pesanan datang yang mayoritas masih domestik dari wilayah Kudus.

    “Orderan yang banyak ini semoga menjadi awal yang baik bagi UMKM Kudus juga semoga berkah dan semakin ramai,” ujarnya.

    Ke depan, Rubiyanti berharap penjualan parsel lebaran semakin meningkat dan semakin banyak masyarakat yang mengenal serta memilih produk UMKM Kudus sebagai bagian dari tradisi berbagi di momen lebaran.

    “Untuk Lebaran tahun ini, kami menargetkan ada sekitar 500 sampai 700 parsl terjual, karena kami para pelaku UMKM juga mendapatkan pesanan sendiri di rumah, jadi harus pintar-pintar membagi tenaga,” katanya.

    Rubiyanti juga mengharapkan Goodang Snack bisa menjadi wadah sekaligus batu loncatan bagi produk-proudk UMKM lokal Kudus agar bisa menyasar hingga pasar nasional, bahkan pasar internasional.

    “Kami juga mendapat sambutan baik dari pasar modern seperti mini market, jadi ada beberapa produk di Goodang Snack ini yang akan menghiasi etalase pasar modern,” tukasnya. (Lingkar Network | Nisa hafizhotus. S – Lingkarkudus.com)

  • Bupati Kudus Minta PDAM Tirta Muria Lirik Usaha Air Kemasan

    Bupati Kudus Minta PDAM Tirta Muria Lirik Usaha Air Kemasan

    KUDUS, Lingkarkudus.com – Bupati dan Wakil Bupati Kudus, Sam’ani Intakoris dan Bellinda Putri Sabrina Birton mengunjungi kantor Perusahaan Umum Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Muria Kudus pada Jumat, 14 Maret 2025.

    Kunjungan itu bertujuan untuk menyerap aspirasi masyarakat terkait pelayanan air bersih di Kudus.

    Selain itu, Sam’ani juga meluncurkan program pengaduan pelanggan bertajuk “Curhat Muria”. Program tersebut mewajibkan setiap keluhan pelanggan diselesaikan dalam waktu 1×24 jam.

    “Walaupun sistem pengaduan sudah ada, tetapi masih kurang komunikatif. Karena itu, kita luncurkan ‘Curhat Muria’ agar keluhan pelanggan segera ditindaklanjuti,” ujar Sam’ani.

    Sam’ani juga menyoroti pentingnya efisiensi dalam pengelolaan anggaran perusahaan daerah, termasuk mengurangi perjalanan dinas dan kegiatan seremonial yang tidak mendesak.

    “Program pemerintah pusat juga mewajibkan efisiensi. Maka, PDAM Tirta Muria harus menerapkannya di berbagai aspek,” tegasnya.

    Selain efisiensi, Sam’ani mengingatkan agar manajemen PDAM menjaga integritas dan transparansi demi menghindari persoalan hukum yang pernah terjadi di masa lalu.

    “Kita harus mengevaluasi agar masalah hukum sebelumnya tidak terulang. Kuncinya adalah sinergi dan integritas dalam bekerja,” kata Sam’ani.

    Bupati Kudus turut membahas rencana penyesuaian tarif air yang tertunda sejak 2018.

    Menurutnya, kebijakan itu harus dikaji secara matang dengan mempertimbangkan regulasi dan dampaknya bagi pelanggan.

    “Kita akan rapatkan kembali soal penyesuaian tarif, pastinya harus sesuai aturan,” katanya.

    Tak hanya itu, Sam’ani juga mendorong PDAM untuk mengembangkan usaha air kemasan sebagai strategi memperkuat bisnis di tengah persaingan industri air minum.

    “Air kemasan sekarang banyak diminati, PDAM harus melihat peluang ini,” ujarnya.

    Sementara itu, Direktur PDAM Tirta Muria, Winarno, menyambut baik arahan Bupati Kudus.

    Ia memastikan pihaknya siap meningkatkan layanan dan menjalankan program “Curhat Muria”.

    “Alhamdulillah, Pak Bupati sudah memberi arahan. Kami akan segera menindaklanjutinya, termasuk soal efisiensi dan peningkatan layanan pelanggan,” kata Winarno.

    Ia juga melaporkan, laba bersih PDAM Tirta Muria meningkat dari Rp 4,7 miliar tahun lalu menjadi Rp 6,7 miliar tahun ini.

    Meski begitu, ia mengakui ada tantangan dari program PAMSIMAS dan BUMDes yang menyebabkan penurunan jumlah pelanggan.

    “Kami terus melakukan evaluasi jaringan pipa lama dan berencana menambah sumur baru, salah satunya di daerah Jati,” pungkas Winarno. (Lingkar Network | Mohammad Fahtur Rohman – Lingkarkudus.com)

  • Penyaluran Tunjangan Guru ASN Diumumkan Hari Ini, Kudus Salah Satu Daerah yang Terima Apresiasi

    Penyaluran Tunjangan Guru ASN Diumumkan Hari Ini, Kudus Salah Satu Daerah yang Terima Apresiasi

    KUDUS, Lingkarkudus.com – Kabupaten Kudus kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung kesejahteraan guru. Atas respons cepat terhadap kebijakan tunjangan guru ASN, Kudus bersama Kabupaten Temanggung dan Purbalingga mendapat apresiasi dari pemerintah pusat. 

    Sebagai bentuk penghargaan, Bupati Kudus Sam’ani Intakoris diundang untuk menghadiri acara pengumuman penyaluran tunjangan guru ASN yang akan disampaikan langsung oleh Presiden RI, Prabowo Subianto. 

    Acara ini berlangsung di Kantor Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), Senayan, Jakarta, Kamis, 13 Maret 2025 pukul 14.00 WIB. 

    Kegiatan tersebut bertujuan menyosialisasikan perubahan mekanisme penyaluran tunjangan guru ASN daerah. 

    Jika sebelumnya dana disalurkan melalui Rekening Kas Umum Daerah (RKUD), kini tunjangan akan langsung dikirim dari Kementerian Keuangan ke rekening masing-masing guru. 

    Kebijakan baru ini diharapkan mempercepat pencairan, memotong birokrasi yang berbelit, serta memastikan tunjangan diterima secara tepat waktu dan sasaran. 

    Kepala Biro Komunikasi dan Hubungan Masyarakat (BKHM) Kemendikdasmen mengonfirmasi bahwa undangan kepada Bupati Kudus diberikan karena daerah ini dinilai sangat responsif dalam mengadopsi kebijakan pendidikan nasional.

    Bupati Sam’ani menyatakan, keberpihakan Kudus terhadap guru tercermin dalam sinergi antara APBD dan kebijakan pemerintah pusat. 

    “Integrasi anggaran daerah dan pusat menjadi bukti nyata bahwa Kudus serius memperjuangkan kesejahteraan guru,” ujarnya pada Kamis(13/3).  

    Lebih lanjut, Sam’ani juga menegaskan bahwa dukungan terhadap tenaga pendidik tak hanya bagi guru ASN, tetapi juga guru swasta. 

    Salah satu janji kampanye yang sedang direalisasikan adalah Honor Kesejahteraan Guru Swasta (HKGS) sebesar Rp1 juta per bulan. 

    “Saat ini sedang proses pembuatan Perbup dan naskah akademisnya,” ungkapnya. 

    Ia berharap, kehadirannya di acara Kemendikdasmen memperkuat koordinasi antara pusat dan daerah, terutama dalam mengawal kebijakan pendidikan.

    “Semoga tunjangan guru dan program pendidikan lainnya berjalan efektif dan tepat sasaran,” pungkas Sam’ani.(Lingkar Network | Mohammad Fahtur Rohman – Lingkarkudus.com)

  • Istitaah Kesehatan di Kudus Minta Calon Haji Batalkan Puasa, DPRD: Jangan Langgar Syariat

    Istitaah Kesehatan di Kudus Minta Calon Haji Batalkan Puasa, DPRD: Jangan Langgar Syariat

    KUDUS, Lingkarkudus.com – Sejumlah calon jemaah haji (calhaj) cadangan di Kabupaten Kudus sebelumnya menyampaikan keberatan karena pelaksanaan istitaah kesehatan harus dilakukan di bulan Ramadan. Hal itu pun mendapat sorotan dari Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kudus, Muhtamat.

    Muhtamat menyayangkan pelaksanaan istitaah kesehatan harus mewajibkan calhaj cadangan di Kabupaten Kudus untuk membatalkan puasa. Padahal, kata dia, puasa di bulan Ramadhan merupakan hal yang wajib.

    Ia pun berharap Kementerian Agama (Kemenag) maupun Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus bisa membuat alternatif agar pelaksanaan pemeriksaan kesehatan bisa tetap dilakukan tanpa harus membatalkan puasa. Menurutnya, pelaksanaan istitaah kesehatan seharusnya mempertimbangkan syariat Islam.

    “Semua tidak boleh kaku, kalau bisa jangan melanggar syariat, bagaimana kalau pemeriksaan kesehatan calon jamaah haji ini diatur supaya bisa dilakukan malam hari,” katanya.

    Ia juga menambahkan bahwa pihaknya akan segera berkoordinasi dengan Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) serta Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kudus terkait hal tersebut. Tujuannya adalah untuk mencari solusi agar pelaksanaan istitaah kesehatan tidak menjadi kendala bagi masyarakat yang ingin menjalankan ibadah puasa.

    “Nanti kita coba komunikasi dengan KBIH dan kalau perlu komunikasi dengan MUI terkait hal itu. Petugas kesehatan juga seharusnya siap dengan kondisi Ramadhan,” ujarnya.

    Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus, dr. Andini Aridewi, menjelaskan bahwa pelaksanaan istitaah kesehatan yang dilakukan di bulan Ramadhan telah ditetapkan sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) yang berlaku.

    “Istitaah kesehatan bagi calhaj ini memang mengharuskan puasa 10 jam dulu, lalu makan dan dilakukan pemeriksaan lagi. Ini ada maknanya untuk memastikan kondisinya. Kalau puasa dari malam hari kan nanti paginya juga harus makan,” ujarnya. (Lingkar Network | Nisa Hafizhotus S. – Lingkarkudus.com)