Lestarikan Budaya, Kelompok Seni Barongan Sri Budoyo Kudus Terima Bantuan Kemensos

KUDUS, Lingkarjateng.id – Kabupaten Kudus terkenal memiliki beragam kebudayaan, salah satunya kesenian barongan yang hingga era digital ini masih eksis. Kelompok kesenian barongan yang masih eksis hingga saat ini ialah Sri Budoyo di Desa Ternadi, Kecamatan Dawe.

Dedikasi kelompok kesenian barongan Sri Budoyo dalam melestarikan budaya ini mendapat rekognisi dari Kementerian Sosial hingga mendapatkan bantuan kearifan lokal dan penguatan ekonomi produktif baru-baru ini. Bantuan tersebut berupa uang tunai senilai Rp50 juta.

Ketua kelompok kesenian barongan Sri Budoyo, Supriyanto, mengatakan bahwa pihaknya mengelola Sri Budoyo bersinergi dengan anggota legislatif Kabupaten Kudus, Zaenal Arifin, yang kemudian dikomunikasikan dengan DPR RI, Abdul Wachid.

Supriyanto bersyukur kini kelompok seni yang berbasis di Kudus mendapatkan bantuan dari pemerintah untuk memfasilitasi orang-orang berjiwa seni untuk berkarya.

“Ternadi adalah desa di barisan Pegunungan Muria dengan orang yang banyak berjiwa seni. Pentas barongan yang sebelumnya hanya menggunakan alat-alat seadanya dan sangat minim memprihatinkan, Alhamdulillah mendapatkan bantuan dari Kementerian Sosial,” ujarnya pada Rabu, 31 Januari 2024.

Dirinya berharap dengan adanya bantuan tersebut dapat memantik jiwa seni masyarakat untuk bisa melestariakn kesenian dan budaya daerah.

“Yang terpenting adalah untuk menyalurkan ilmu pendidikan kesenian kepada anak muda sebagai penerus di masa mendatang. Karena seni budaya selalu melekat di Jawa Tengah,” ungkapnya.

Seni budaya, menurut Supriyanto, juga dapat memberikan dampak baik terhadap perekonomian warga. Apalagi di Desa Ternadi yang berada di kawasan Pegunungan Muria ini juga memiliki potensi alam yang bisa digali untuk meningkatkan perekonomian warga sekitar.

Dia mencontohkan kekayaan alam berupa perkebunan kopi yang dikelola masyarakat menjadi produk UMKM. Masyarakat mampu mengolah kopi mentah menjadi kopi bubuk yang kemudian dijual dengan kemasan menarik sehingga menambah daya jual ketimbang biji kopi mentah.

Produk kopi bubuk khas Desa Ternadi itu kemudian dijual bersamaan rangkaian pagelaran kesenian barongan dengan membuat stan yang menjual produk kopi olahan tersebut.

“Terima kasih tak terhingga kepada Kementrian Sosial RI yang telah mendukung sepenuhnya dengan memberikan bantuan kearifan lokal dan penguatan ekonomi produktif kepada kesenian barongan Sri Budoyo di Desa Ternadi,” pungkasnya. (Lingkar Network | Lingkarjateng.id)