DKK Kudus Tekankan Perkuat Integrasi Layanan Primer Kesehatan

KUDUS, Lingkarjateng.idDinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Kudus mengadakan kegiatan Rapat Kerja Kesehatan Daerah (Rakerkesda) tahun 2024 di Majesty Grand Ballroom Griptha Kudus, pada Selasa, 5 Maret 2024.

Dalam kegiatan ini, pihaknya menekankan untuk memperkuat integrasi layanan primer kesehatan.

Kepala DKK Kudus, dr. Andini Aridewi mengatakan bahwa derajat kesehatan masyarakat adalah tanggung jawab bersama dan bukan hanya rumah sakit semata.

“Derajat kesehatan masyarakat adalah tanggung jawab bersama dan bukan hanya rumah sakit semata,” ucapnya.

Rencana aksi penguatan integrasi layanan primer dan rujukan, kata dia, bertujuan untuk meningkatkan kinerja guna mencapai indikator prioritas kesehatan dan standar layanan yang ditetapkan.

Oleh karena itu, dalam kegiatan tersebut turut dihadiri berbagai OPD lintas sektoral. Mengingat, pentingnya perencanaan pembangunan kesehatan yang terpadu, sistematis, dan melibatkan kerja sama lintas sektor yang ada di wilayah setempat.

Sementara itu, Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Kudus, Revlisianto Subekti mengatakan, pembangunan kesehatan di Indonesia merupakan usaha bersama semua komponen masyarakat untuk meningkatkan kesadaran dan kemampuan hidup sehat.

Ia menambahkan, hidup sehat merupakan investasi penting dalam pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomis.

“Dalam pembangunan kesehatan di Indonesia adalah usaha bersama semua komponen masyarakat untuk meningkatkan kesadaran dan kemampuan hidup sehat, sebagai investasi penting dalam pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomis,” kata Pj Sekda Kudus.

Oleh sebab itu, ia juga mengajak unsur pentaheliks untuk terus bersinergi.

“Dalam menghadapi pentingnya perencanaan pembangunan kesehatan yang terpadu, sistematis, dan melibatkan kerjasama lintas sektor, saya mengajak unsur pentaheliks di Kabupaten Kudus, termasuk pemerintah, akademisi, pelaku usaha, masyarakat, dan media massa, untuk bersatu dalam upaya tersebut,” pintanya.

Revlisianto juga menyoroti komitmen Kementerian Kesehatan dalam melakukan transformasi sistem kesehatan melalui enam pilar utama, termasuk transformasi layanan primer dan rujukan.

“Saya berharap upaya ini dapat meningkatkan kinerja dan standar pelayanan kesehatan serta menangani masalah kesehatan seperti angka kematian ibu, bayi, dan stunting di Kabupaten Kudus,” harapnya. (Lingkar Network | Nisa Hafizhotus Syarifa – Lingkarjateng.id)