Kemarau Panjang Picu Kenaikan Harga Bahan Pokok di Kudus

KUDUS, Lingkarjateng.id – Efek dari gelombang panas El Nino yang terjadi hingga akhir Oktober 2023 berdampak pada kenaikan harga bahan pokok di berbagai daerah, termasuk di Kabupaten Kudus.

Seperti yang terjadi di Pasar Tradisional Bitingan, Desa Ploso, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus, kenaikan harga bahan pokok sudah terjadi sejak seminggu yang lalu.

Pedagang di Pasar Bitingan, Tutik Asiani mengakui bahwa, kenaikan harga pada beberapa barang dagangannya memang karena dampak dari kemarau yang berkepanjangan.

“Kenaikan harga sudah sepekan ini mulai mengalami peningkatan. Ini karena efek tidak adanya pengairan untuk sawah,” kata Tutik Asiani pada Jumat, 27 Oktober 2023.

Ia menyebut, harga onclang (daun bawang) mengalami kenaikan hampir dua kali lipat, dari harga semula yaitu Rp8.000 per kilogram kini naik menjadi Rp14.000 per kilogram.

Sementara itu, lanjutnya, harga cabai setan tembus hingga Rp70.000 per kilogram. Sedangkan harga cabai rawit dan cabai merah berkisar Rp50.000 per kilogram dan Rp38.000 per kilogram.

Meskipun mengalami kenaikan harga, ia mengaku pasokan masih aman. Artinya, ia tidak kesulitan untuk mendapatkan barang dagangannya selama jumlah pasokan bahan pokok masih ada.

“Harga naik tapi Alhamdulillah stok aman,” tandasnya.

Ia memprediksi, kenaikan harga ini bisa terus merangkak naik ke depannya.

“Kami para pedagang berharap agar pemerintah turun tangan untuk menstabilkan harga dan berharap hujan akan segera turun,” harapnya.

Kenaikan harga tidak terjadi ke semua bahan pokok. Ia mengatakan, ada beberapa bahan pokok yang harganya masih standar seperti tomat, wortel, dan bawang.

“Untuk tomat murah, harganya Rp7.000 per kilogram, wortel Rp12.000 per kilogram, bawang putih masih standar Rp36.000 per kilogram, bawang merah lebih murah harganya Rp20.000 per kilogram,” paparnya. (Lingkar Network | Ihza Fajar – Koran Lingkar)