4 Figur Merapat ke PKS demi Rekomendasi Maju Pilkada Kudus 2024

KUDUS, Lingkarjateng.id Empat tokoh merapat ke Partai Keadilan Sejahtera (PKS) untuk mendapatkan rekomendasi bakal calon bupati dan bakal calon wakil bupati pada Pilkada Kudus 2024.

Adapun keempat nama yang sudah mengambil formulir pendaftaran adalah Masan, Sunardi, dan pasangan calon Sam’ani Intakoris-Bellinda Putri Sabrina Birton. Keempat nama tersebut berasal dari kalangan yang berbeda-beda, mulai dari politisi, pengusaha hingga dalang.

Ketua Penjaringan Pilkada DPD PKS Kabupaten Kudus, Rony Agus Santosa, mengungkapkan pihaknya baru membuka penjaringan karena sebelumnya lebih ingin mendengarkan masukan dan konsentrasi dari internal partai.

“Kami membuka penjaringan secara internal dan eksternal, ketika sudah muncul nama-nama diinternal partai, baru kami membuka kesempatan untuk masyarakat umum di luar kader PKS seluas-luasnya,” paparnya.

10 Tokoh Berebut Rekomendasi PKB Kudus Maju Pilkada 2024 

Pembukaan pendaftaran penjaringan ini dibuka 13-20 Mei 2024. Kemudian pengembalian berkas dilakukan mulai tanggal 21-31 Mei 2024.

“Untuk pengambilan formulir boleh diwakilkan, tapi kalau untuk penyerahan berkas pendaftaran harus datang langsung karena calon harus menyampaikan visi misinya,” jelasnya.

Setelah proses penjaringan selesai, DPD PKS Kudus akan melanjutkan proses ke tahap penyaringan pada 1-10 Juni 2024. Kandidat yang terpilih akan diajukan ke Dewan Pengurus Wilayah (DPW) untuk mendapatkan rekomendasi dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PKS terkait siapa yang mendapat dukungan menjadi Bupati Kudus periode 2024-2029.

Di sisi lain, Ketua DPD PKS Kabupaten Kudus Sayid Yunanta mengatakan kriteria calon bupati dan wakil bupati yang akan diusung PKS tidak jauh dari jargon Kabupaten Kudus, yaitu Gusjigang (Bagus, Ngaji, Dagang) dan siap untuk mensejahterakan masyarakat Kudus.

“Harapan kami dengan kemajuan teknologi yang ada saat ini, Kabupaten Kudus mampu mempunyai pemimpin yang kreatif serta mampu menghadapi tuntutan kemajuan teknologi di era revolusi industri 4.0 maupun 5.0,” ungkapnya. (Lingkar Network | Nisa Hafizhotus. S – Lingkarjateng.id)