Solidaritas Tragedi Kanjuruhan, Suporter Persiku Kudus Gelar Doa Bersama

KUDUS, Lingkarjateng.id – Sebanyak 500 suporter Persiku Kudus atau Suporter Macan Muria (SMM) menggelar aksi solidaritas untuk mengenang tragedi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang pada Sabtu 1 Oktober 2022 yang menyebabkan ratusan Aremania, supporter Arema FC, meninggal dunia. 

Kegiatan yang dihadiri oleh SMM, Kapolres Kudus, Dandim, Manajer Persiku Kudus dan tokoh kiai berlangsung secara khidmat melingkar di sekitar tiang bendera Alun-Alun Simpang Tujuh Kabupaten Kudus pada Senin, 3 Oktober 2022 malam.

Meskipun kondisi lapangan basah usai hujan mengguyur Kudus, tak mengurangi semangat para suporter untuk  berempati dan solidaritas bersama atas tragedi yang dialami Aremania.

Taburan bunga mawar, nyala lilin dan spanduk bertuliskan dukungan terhadap Aremania, tampak dibentangkan di depan karangan bunga dan dipegang ratusan SMM dan suporter lainnya.

Dalam sambutannya, Kapolres Kudus AKBP Wiraga Dimas Tama mengajak seluruh suporter dan masyarakat yang hadir untuk berdoa bersama dan mengevaluasi diri atas terjadinya tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang.

Pihaknya menekankan pentingnya menciptakan kondisi sepak bola yang kondusif dan aman sehingga iklim sepak bola yang ada di Kudus maupun di Indonesia dapat lebih nyaman dan maju.

“Mari kita semua mengevaluasi diri, bagi rekan-rekan suporter, aparat, manajemen dan lainnya, yang terpenting adalah bagaimana kita menciptakan kondisi yang nyaman untuk sepak bola di Kudus,” ujarnya

Sementara itu, Ketua Harian SMM Kudus Muhammad Failani Fasa mengatakan kegiatan ini merupakan bentuk solidaritas dari SMM Kudus dan juga suporter/komunitas di Kudus terhadap rekan suporter Aremania. Pihaknya berharap, tragedi di Kanjuruhan Malang dapat menjadi pengingat dan terakhir kali yang terjadi di Indonesia.

“Jangan sampai ada kejadian seperti ini lagi, mari kita menghentikan arogansi antar suporter, kalah menang hal biasa, ini menjadi evaluasi kita semua,” ungkapnya.

Lebih lanjut, dirinya berpesan kepada suporter yang ada di Kabupaten Kudus untuk lebih fokus dalam kreativitas dan menjaga komunikasi internal. Menurutnya hal ini bisa menjadi antisipasi supaya tidak terjadi perselisihan atau pertengkaran antar suporter.

“Lebih baik kita menjalin komunikasi internal, itu yang diutamakan. Kita bisa lebih fokus ke kreatif koreografi, dan tim daripada hal lain,” imbuhnya.

Di sisi lain, salah satu suporter Kudus Fans, Bagas Zaenal Muttaqin mengapresiasi agenda yang digelar pada malam hari itu. Menurutnya, tragedi Kanjuruhan tersebut bisa menjadi pengingat bagi suporter di Kudus untuk menciptakan kondusifitas sepak bola yang lebih aman.

“Kita empati terhadap apa yang terjadi kemarin, dengan adanya kabar duka yang menelan korban dan kerugian di semua lini. Jangan sampai terjadi di Kudus, lebih baik fokus ke tim masing-masing dan tetap menjaga kondusifitas ke depannya,” pungkasnya. (Lingkar Network | Hasyim Asnawi – Koran Lingkar)