Pemkab Kudus Gerak Cepat Atasi Keluhan Pedagang Dipindah ke Terminal Krapyak

KUDUS, Lingkarjateng.id Pedagang Kaki Lima (PKL) dari Taman Menara Kudus yang dipindahkan ke Terminal Wisata Bakalan Krapyak oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus pada minggu lalu, mengaku kesulitan mendapatkan air di tempat yang baru. Tak hanya itu, pedagang pun mengaku bahwa listrik di kiosnya yang berada di Terminal Wisata Bakalan Krapyak sekarang ini sering padam.

“Kawasan Terminal Wisata Bakalan Krapyak hanya bergantung pada ojek di kawasan tersebut. Sedangkan saat berjualan di Taman Menara, kami mendapatkan pelanggan dari warga sekitar dan santri yang melewati kios,” ungkap salah satu PKL, Nurul pada Selasa, 29 November 2022.

Keluhan lain juga dirasakan oleh sesama pedagang, Zaidun yang menjual kopi dan rokok di kios dengan ukuran sangat kecil dan bertembokkan triplek dan genteng dari seng ini mengaku bahwa kiosnya sangat sepi dari pembeli.

“Sehari berjualan pembeli hanya lewat dan cuma beberapa pembeli yang mampir, itupun dari tukang ojek yang mangkal disini. Kalo sudah jam 12 siang sampe sore, itu kami langsung menghadap ke matahari dan terasa panasnya,” keluhnya.

Menurutnya, penjualan dirasa ramai saat kiosnya masih berada di Taman Menara. Sebab, pembeli yang datang tak hanya bergantung ke peziarah, melainkan juga orang lewat dan para santri.

“Selain sepi, airnya di sini harus antri dan bergantian mengambilnya. Kemarin saya ngisi satu ember itu harus nunggu sampai 15 menit, belum lagi depan toko terdapat genangan air yang mengganggu jika ada pembeli,” sambungnya.

Terpisah, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Kudus, Mutrikah mengungkapkan bahwa pihaknya akan berupaya mengatasi keluhan pedagang. Saat ini, dirinya pun sedang mengkoordinasikan hal ini dengan stakeholder maupun pihak terkait.

“Sedang kami bahas dan akan kami selesaikan secepatnya. Kami sudah ada solusi juga karena saat ini sedang kami data kebutuhannya,” tandasnya. (Lingkar Network | Ihza Fajar – Koran Lingkar)