Jelang Pemilu 2024, DPRD Kudus Tekankan Pentingnya Pendidikan Politik

KUDUS, Lingkarjateng.id – Menjelang tahun politik 2024, sejumlah partai politik dan tokoh politik pun tengah menyiapkan diri dan mengambil ancang-ancang untuk menyongsong pertarungan politik 2024. Dalam hal ini, masyarakat diminta untuk menyikapi situasi politik dengan pendidikan politik yang kuat.

Kesadaran politik menjadi penting bagi orang yang akan menjadi pemilih dalam pemilu nantinya. Menghadapi kontestasi politik yang bakal ramai, kesadaran dan prinsip politik harus selalu ditekankan kepada masyarakat, terutama para generasi muda.

Demikian itu, pendapat Ketua Fraksi PDI Perjuangan Kabupaten Kudus yang juga Anggota Komisi B DPRD Kudus Achmad Yusuf Roni, usai mengisi materi bedah buku kepada mahasiswa IAIN Kudus pada Rabu, 19 Oktober 2022.

Yusuf menilai, mahasiswa yang menyandang status sebagai kaum intelektual mempunyai tugas besar dalam mengedukasi masyarakat supaya melek berpolitik.

“Mahasiswa bisa memberikan pikiran-pikiran kritisnya dalam menyikapi situasi politik dan figur politik yang akan mengikuti kontestasi pemilu 2024 nanti,” ungkapnya.

Dalam hal ini, sambung Yusuf, pentingnya mempunyai kesadaran berpolitik dapat menjadi prinsip bagi masyarakat untuk menentukan secara sadar tokoh dan partai politik yang akan dipilih dalam pemilu.

PEMAPARAN: Ketua Fraksi PDI Perjuangan Kabupaten Kudus Achmad Yusuf Roni (peci merah) saat menjadi narasumber bedah buku kepada mahasiswa IAIN Kudus (Hasyim Asnawi/Lingkarjateng.id)

Dengan adanya kesadaran politik di masyarakat, akan mengurangi gerakan-gerakan politik pragmatis yang ingin mencari celah pelanggaran dalam kontestasi politik.

“Hal itu akan meminimalisir politik pragmatis seperti money politic dan sebagainya. Kalau sudah begitu, politik praktis yang dilakukan akan sia-sia karena masyarakat sudah sadar politik,” jelasnya.

Pihaknya berharap, gerakan-gerakan memunculkan kesadaran politik dapat dimulai dari kalangan mahasiswa.

Pentingnya pendidikan politik tersebut nantinya juga diharapkan dapat diterapkan ke lingkungan keluarga dan masyarakat.

Sehingga, masyarakat bisa teredukasi dan politik praktis akan semakin terkikis dan tidak dilirik oleh tokoh maupun partai politik yang maju dalam kontestasi pemilu 2024.

“Mereka bisa mengedukasi, menyampaikan pentingnya kesadaran politik, gerakan ini bisa dimulai dari mahasiswa di lingkungan kampus, lingkungan keluarga hingga ke masyarakat secara langsung,” tandasnya. (Lingkar Network | Hasyim Asnawi – Koran Lingkar)