DPRD Kudus Usulkan Alih Fungsi Taman Menara Jadi Lahan Parkir

KUDUS, Lingkarjateng.id – DPRD Kudus mengusulkan alih fungsi Taman Menara Kudus menjadi lahan parkir untuk mengurangi kemacetan di area sekitar Taman Menara, Jalan Sunan Kudus.

Keputusan tersebut dirasa lebih efektif untuk mengurai kemacetan dan juga dapat meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kudus dari hasil retribusi lahan parkir.

“Sekarang kita lihat parkir di Menara butuh tempat, saya lebih senang ketika Taman Menara dijadikan sebagai tempat parkir umum supaya semua tertata dengan rapi,” ungkap anggota Komisi C DPRD Kudus, Sa’diyanto pada Selasa, 1 November 2022.

Ia pun mempertanyakan kejelasan fungsi Taman Menara jika dijadikan sebagai panggung budaya. Pasalnya, menurutnya hal tersebut justru membuang anggaran yang cukup besar.

Pihaknya pun menyarankan agar Taman Menara dijadikan sebagai lahan parkir yang bisa mengurangi kepadatan lalu lintas dan menambah pendapatan daerah.

“Kalau memang tidak ada fungsinya dan hanya untuk menambah anggaran, lebih baik difungsikan untuk menambah PAD Kudus dengan menjadikannya lahan parkir untuk umum,” tegasnya.

Menurutnya, selama ini yang menimbulkan kemacetan di depan Taman Menara adalah parkir yang kurang rapi di sepanjang jalan di daerah tersebut. Ia pun setuju jika pangkalan ojek menara dipindahkan ke Terminal Bakalan Krapyak, namun kurang sepakat jika Taman Menara ditata sebagai panggung budaya.

“Jika dibuat panggung saya kurang setuju, karena panggung tidak dipakai setiap hari. Berbeda dengan lahan parkir yang bisa digunakan tiap hari, kemacetan akan terurai, lumayan untuk menambah retribusi dan pendapatan,” imbuhnya.

POTRET: Ketua Komisi C DPRD Kudus, Rochim Sutopo. (Hasyim Asnawi/Lingkarjateng.id)

Senada dengan hal itu, Ketua Komisi C DPRD Kudus, Rochim Sutopo sependapat bahwa fasilitas di Taman Menara memang perlu ditata untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kudus.

Pihaknya pun menyarankan agar pemerintah, semua OPD, tukang ojek, hingga pihak menara saling komunikasi dan sinergi untuk meningkatkan pelayanan dalam rangka memberikan fasilitas terbaik untuk para wisatawan.

“Setelah saya survei, pengguna fasilitas seperti peziarah, tukang ojek, PKL, dan sebagainya memang perlu ditata lebih rapi. Kami harap Pemerintah Daerah harus bisa ikut andil dan bijak dalam menata kawasan tersebut,” jelasnya.

Cara tersebut, lanjut dia, dinilai efektif untuk mengatasi kemacetan dan mengurangi adanya premanisme di area Taman Menara.

“Bus, mobil, dan kendaraan yang parkir di samping jalan itu memang harus ditata, parkir perlu disediakan dan diatur dengan baik, intinya sinergitas semua OPD untuk menata warisan leluhur kita,” imbuhnya.

Sebelumnya, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Kudus, Catur Sulistyanto menyampaikan bahwa pihaknya akan melakukan relokasi terhadap para pelaku ojek wisata di Taman Menara untuk pindah ke pangkalan ojek di Bakalan Krapyak Kaliwungu Kudus.

Menurutnya, hal tersebut menjadi jalan terbaik dan efektif untuk mengurangi kemacetan dan melakukan penataan terhadap ojek wisata serta pedagang kaki lima di Taman Menara.

Pihaknya juga telah melakukan sosialisasi kepada para pelaku ojek dan berharap keputusan ini dipahami dengan baik karena tidak ada dampak negatif baik bagi pelaku ojek maupun pihak lainnya.

“Tidak ada yang dirugikan di sini, saya kira itu jalan terbaik untuk mengurangi kemacetan, tidak ada penambahan rute juga, dan di Terminal Bakalan Krapyak juga sudah kita siapkan tempatnya untuk sementara selama proses pembongkaran,” jelasnya baru-baru ini.

Di lain sisi, Sekretaris Dinas Budaya dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Kudus, Wisnubroto Purnawarman mendukung adanya upaya penataan Taman Menara untuk mengurai kemacetan dan mengalihkan ojek wisata menara ke Terminal Bakalan Krapyak.

Selain itu, kata dia, Taman Menara nantinya juga akan dijadikan sebagai panggung budaya untuk penampilan pertunjukan seni dan budaya di Kudus.

“Penataan ini momen yang baik, jadi selama ini memang harus kita tata lebih rapi seperti di Alun-Alun, nanti akan diperlebar dan rencananya ada panggung event untuk kegiatan seni budaya kudusan,” terangnya pada Selasa, 1 November 2022.

Manfaat penataan Taman Menara ini, menurutnya bisa menjadi media untuk memperkenalkan seni budaya yang ada di Kudus, selain itu juga dapat mengurangi kepadatan lalu lintas di depan taman menara yang sering menimbulkan kemacetan. (Lingkar Network | Hasyim Asnawi – Koran Lingkar)