Diduga Ada Kebocoran Limbah Sampah, Bupati Kudus Tinjau TPA Tanjungrejo

KUDUS, Lingkarjateng.id – Bupati Kudus, M Hartopo, didampingi Kepala Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup (DPKPLH) Kabupaten Kudus, Abdul Halil, meninjau Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Desa Tanjungrejo, Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus pada Kamis, 26 Januari 2023.

Peninjauan dilakukan untuk menindaklanjuti aduan masyarakat yang mengeluhkan limbah sampah dari TPA yang diduga mencemari lahan pertanian warga.

Bupati Hartopo langsung terjun untuk mengecek ke TPA Tanjungrejo. Ternyata setelah ditelusuri tidak menemukan adanya kebocoran limbah yang merugikan warga.

“Ada aduan dari masyarakat. Katanya ada limbah mengalir ke tanah mereka. Saya telusuri sampai bawah tidak ada. Bahkan, di luar pagar pembatas ini masih tanah kita yang lebarnya kami lebihkan satu meter,” ucapnya.

Dirinya menjelaskan, tanah di luar pembatas yang lebarnya satu meter tersebut digunakan untuk selokan. Tujuannya untuk menghindari rembesan sampah dari TPA ke tanah warga, sehingga tidak sampai mencemari dan merugikan warga.

“Ada rembesan sekitar lima meter di beberapa titik talut, namun rembesan air tersebut langsung mengarah ke parit dan langsung menuju ke sungai. Tadi tidak ada bau sama sekali, tumbuhan singkong di situ juga tumbuh. Soal talut bocor ‘kan memang sudah waktunya perbaikan karena itu bangunan dari tahun 2015,” jelasnya.

Ia menegaskan bahwa tanah pertanian warga yang berbatasan langsung dengan TPA dalam keadaan baik dan sama sekali tidak tercemar.

Menyikapi adanya rembesan itu, pihaknya akan menginstruksikan organisasi perangkar daerah (OPD) terkait untuk memperbaikinya dan membuat saluran permanen guna menghindari potensi permasalahan yang mungkin terjadi.

“Pada anggaran perubahan nanti untuk perbaikan pagar dan pembuatan saluran permanen dengan diberi talut,” katanya.

Sementara itu, DPKPLH Kabupaten Kudus, Abdul Halil, mengatakan bahwa pihaknya akan segera memperbaiki segala kekurangan yang ada.

“2015 baru dibangun pagar semi permanen ini, sampai sekarang belum ada perbaikan. Pembangunan talut di selatan untuk masalah revitalisasi kolam air agar menampung air dari sampah dan penataan saluran gorong-gorong,” tandasnya. (Lingkar Network | Ihza Fajar – Koran Lingkar)