Dari 2.654 Balita di Undaan Kudus, 109 Diantaranya Alami Stunting

KUDUS, Lingkarjateng.id – Pemantauan terhadap status gizi anak di bawah lima tahun (balita) terus digencarkan oleh Puskesmas Undaan, Kabupaten Kudus. Bahkan, untuk melacak status gizi bayi, Puskesmas Undaan melakukan pemantauan secara door to door atau datang langsung ke rumah-rumah warga.

Melalui kegiatan door to door itu, tenaga kesehatan Puskesmas Undaan melakukan pengecekan status gizi anak. Diantaranya penimbangan tinggi badan dan berat badan.

Kepala Puskesmas Undaan, Ahmad Muhammad, menerangkan bahwa berdasarkan hasil monitoring penimbangan tinggi badan dan berat badan balita, hingga bulan November 2022 telah mencatat status 2.654 balita. Jumlah tersebut tersebar di 10 desa wilayah kerja Puskesmas Undaan. 

Meliputi, Desa Undaan Kidul, Desa Sambung, Desa Terangmas, Desa Kutuk, Desa Glagahwaru, Desa Medini, Desa Kalirejo, Desa Berugenjang, Desa Lambangan, dan Desa Wonosoco.

Rinciannya, 2.034 anak terdata berstatus gizi normal, 26 anak berstatus gizi buruk, 374 anak berstatus gizi kurang, 134 anak berstatus risiko gizi lebih, dan 56 berstatus gizi lebih. Lalu, 30 anak terdata mengalami obesitas serta 109 anak terdata stunting.

Menurut Ahmad, status gizi balita merupakan permasalahan yang cukup komplek dan dibutuhkan upaya ekstra dalam menanganinya. Upaya pemulihan kondisi status gizi balita terus dilaksanakan melalui kegiatan intervensi langsung maupun tidak langsung.

Seperti, monitoring tumbuh kembang balita melalui kegiatan posyandu yang rutin dilaksanakan setiap bulan di wilayah desa masing-masing. Kemudian, melakukan pemberian bantuan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) kepada anak.

“Kita lakukan pemberian bantuan PMT, susu maupun makanan tambahan lainnya yang bersumber dari puskesmas, dinas, pemerintah daerah, pemerintah desa, CSR dan pihak lain,” jelasnya.

Pihaknya juga melakukan upaya peningkatan pengetahuan orang tua atau pengasuh melalui kegiatan penyuluh yang intensif. Penyuluhan ini sendiri dilaksanakan oleh petugas puskesmas. Ia menegaskan, pola asuh anak yang benar sangat penting terhadap keberhasilan tumbuh kembang anak.

“Upaya yang telah kita lakukan terus kita evaluasi, bahkan kita berikan fasilitasi lebih dalam penanganan permasalahan kasus gizi. Kita juga lakukan juga door to door petugas kami turunkan untuk memantau langsung kondisi tumbuh kembang,” terangnya.

Ia berharap, dukungan dari semua pihak yang saat ini sudah terjalin baik bisa terus berjalan ke depannya. Lalu, pihaknya juga mengimbau kepada orang tua agar jangan bosan memberikan pola asuh yg baik terhadap buah hatinya.

“Rutin datang ke posyandu agar buah hatinya terpantai pertumbuhan dan perkembangannya,” pungkasnya. (Lingkar Network | Nisa Hafizhotus S – Koran Lingkar)