Bertemu Menhan Prancis, Prabowo Subianto Bahas Pelatihan Pilot Jet Tempur

JAKARTA, Lingkar.news Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto dan Menteri Angkatan Bersenjata atau Menhan Prancis Sébastien Lecornu membahas program pelatihan bagi pilot TNI Angkatan Udara (AU) yang akan mengawaki jet tempur Dasaault Rafale.

Dalam keterangan yang diterima di Jakarta, pada Jumat, 16 Desember 2022, Prabowo Subianto mengatakan, program pelatihan itu penting untuk memperkokoh kekuatan tempur TNI AU dengan kehadiran pesawat tempur Dassault Rafale buatan Prancis.

“Sehingga, para pilot TNI AU harus dibekali dengan pengetahuan dan keterampilan untuk mengawaki jet tempur generasi 4,5 asal Prancis tersebut,” kata Prabowo di Hotel de Brienne, Prancis, pada Kamis, 15 Desember 2022.

Selain kerja sama di bidang alat utama sistem persenjataan (alutsista), Indonesia dan Prancis juga berkomitmen untuk meningkatkan kerja sama pertahanan di bidang pelatihan dan pendidikan.

Sebelumnya, Kepala Staf TNI Angkatan Udara (Kasau) Marsekal TNI Fadjar Prasetyo mengatakan, pihaknya mengirimkan 6 penerbang untuk menjalani latihan guna mengawaki jet tempur generasi 4,5 Rafale yang dibeli Indonesia dari Prancis.

“Sudah kami kirim 6 penerbang dan 8 orang teknisi ke Prancis untuk menjalani latihan,” kata Fadjar di sela-sela acara Seminar Nasional Tantangan TNI AU dalam Perkembangan Teknologi Elektronika Penerbangan, di Gedung Puri Ardhya Garini, Halim Perdanakusuma, Jakarta, pada Selasa, 8 November 2022.

Menurut Fadjar, para penerbang dan teknisi itu akan menjalani pendidikan dan latihan di Prancis selama 3 bulan.

“Ini tidak lama, hanya 3 bulan,” tambah Fadjar.

Kementerian Pertahanan juga telah menandatangani kontrak kerja sama pembelian 6 pesawat tempur Rafale pada Februari 2022.

Prabowo mengatakan, Indonesia akan membeli alutsista secara signifikan untuk multirole combat aircraft dengan mengakuisisi 42 unit Rafale.

“Kami mulai dengan tanda tangan kontrak pertama untuk 6 pesawat,” kata Prabowo.

Selanjutnya, kerja sama itu akan disusul dengan penandatanganan kontrak untuk 36 pesawat lagi, dengan dukungan latihan persenjataan dan simulator yang dibutuhkan. (Lingkar Network | Koran Lingkar)